kievskiy.org

Ramadhan 2024: Awal Puasa Beda, Lebarannya Sama

Ilustrasi salat id.
Ilustrasi salat id. /Pixabay/suhailsuri

PIKIRAN RAKYAT - Awal puasa pada Ramadhan 2024 di Indonesia akan berlangsung secara berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Namun, pelaksanaan Lebaran alias Idul Fitri diprediksi akan berlangsung serentak.

Kenapa hal itu bisa terjadi? Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun mengungkapkan alasannya.

"Kalau dilihat dari prinsip kalender, perbedaan itu terjadi karena perbedaan kriteria dan perbedaan otoritas," kata Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin di Jakarta, Jumat 8 Maret 2024.

Dia menjelaskan bahwa kriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius. Kemudian, elongasi atau jarak pisah bulan dengan matahari sebesar 6,4 derajat.

Kriteria itu sudah disepakati oleh para menteri agama di Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS).

Wilayah yang Memenuhi Kriteria

Wilayah yang memenuhi kriteria 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat berada di Benua Amerika. Sedangkan di Asia Tenggara, belum terpenuhi sehingga kemungkinan besar hasil rukyat pada 10 Maret 2024 tidak ada yang berhasil.

Thomas Djamaluddin menerangkan, faktor itulah yang membuat awal Ramadhan di Indonesia jatuh pada 12 Maret 2024. Namun, ada organisasi masyarakat (Ormas) Muhammadiyah yang menggunakan kriteria berbeda, yakni wujudul hilal.

Pada 10 Maret 2024 di Indonesia, posisi Bulan sudah di atas ufuk dan sudah positif. Di Jakarta, posisi Bulan tingginya 0,7 derajat dan elongasi sudah di atas ufuk, tetapi masih kurang dari 6,4 derajat.

Muhammadiyah lantas memutuskan awal Ramadhan jatuh pada 11 Maret 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat