kievskiy.org

Apa Itu Minyak Makan Merah atau Refined Oil? Lebih Murah Kaya Asam Oleat dan Linoleat untuk Perkembangan Otak

Minyak Makan Merah
Minyak Makan Merah /mediacenter.riau.co.id

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan harapannya agar penggunaan minyak makan merah menjadi tren yang baik dalam proses pengolahan makanan. Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau harga bahan pangan di Pasar Kawat, Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada Kamis.

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang diproduksi oleh kemitraan antara Koperasi Pujakesuma dengan PTPN II.

Jokowi menjelaskan bahwa meskipun digunakan untuk menggoreng, vitamin dalam minyak makan merah tetap terjaga, menjadikannya pilihan yang sehat.

"Gizi dan vitaminnya banyak tetapi harga lebih murah. Saya kira ini menjadi tren baik untuk urusan goreng menggoreng," ujar Jokowi.

Selain memberikan manfaat kesehatan, Jokowi juga menyoroti aspek ekonomis dari penggunaan minyak makan merah. Ia menegaskan bahwa melalui pemrosesan minyak makan merah, petani tidak perlu lagi tergantung pada fluktuasi harga tandan buah segar (TBS) sawit. Semua buah sawit dapat diolah menjadi barang jadi, meningkatkan nilai tambah produk tersebut.

Selain itu, Presiden menekankan bahwa harga minyak makan merah juga lebih terjangkau dibandingkan dengan minyak sawit lainnya di pasaran.

"Harga minyak makan merah yang saya senang juga ada di bawah harga minyak goreng biasa," tambahnya.

Lebih Bergizi?

Pemerintah Indonesia tengah mendorong produksi minyak makan merah berbasis koperasi sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan minyak goreng sawit yang umumnya digunakan oleh masyarakat. Minyak makan merah, yang merupakan produk dari minyak sawit mentah yang tidak melanjutkan proses-proses penyulingan, diklaim memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik.

Minyak makan merah, atau dikenal sebagai refined palm oil, memiliki warna mencolok dan aroma yang khas. Perbedaan utama dengan minyak goreng sawit biasa terletak pada proses produksinya, di mana minyak makan merah tidak melalui proses penyulingan atau bleaching.

Menurut informasi dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang dikutip oleh Kementerian Pertanian, minyak makan merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien yang penting untuk kesehatan. Kandungan tersebut mencakup karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, serta squalene. Hal ini menjadikan minyak makan merah memiliki potensi sebagai pangan fungsional, termasuk dalam upaya pencegahan stunting.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat