kievskiy.org

Penyebab Selat Muria Hilang, Pernah Pisahkan Demak dan Kudus dari Pulau Jawa

Sejarah Selat Muria yang memisahkan Gunung Muria dengan dataran Pulau Jawa
Sejarah Selat Muria yang memisahkan Gunung Muria dengan dataran Pulau Jawa /Keluarga Arif Com ID YouTube

PIKIRAN RAKYAT - Meskipun tingkat banjir di kawasan pantura Jawa Tengah mulai surut, dampaknya masih terasa bagi aktivitas warga. Jalur lalu lintas antara Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak sempat lumpuh total akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan. Wilayah Kecamatan Karanganyar, Demak, kembali terendam banjir setinggi 1,5 meter karena air melimpas ke jalan.

Tanggul Sungai Wulan, yang sebelumnya diperbaiki oleh Kementerian PUPR, tak mampu menahan debit air sungai karena hujan yang intensitasnya sangat tinggi dalam sepekan terakhir. Banjir ini mengakibatkan gangguan pada aktivitas warga.

Namun, muncul spekulasi bahwa banjir Demak ini berhubungan dengan kemunculan kembali Selat Muria. Selat Muria dahulu merupakan jalur perdagangan yang ramai, menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Muria. Selat ini menjadi daerah perdagangan yang ramai dengan kota-kota seperti Demak, Jepara, Pati, dan Juwana.

Sejarah Selat Muria

Pada sekitar tahun 1657, endapan sungai yang bermuara di Selat Muria terbawa ke laut, menyebabkan selat ini semakin dangkal hingga akhirnya hilang, dan Pulau Muria menyatu dengan Pulau Jawa.

Selat Muria juga merupakan wilayah laut yang pernah memisahkan daratan Jawa dengan Gunung Muria. Pusat kerajaan Demak terletak di tepi pantai Selat Muria, dan selat ini menjadi jalur perdagangan yang penting.

Meskipun pendangkalan Selat Muria telah membuatnya tidak dapat dilayari oleh kapal besar sejak abad ke-17, namun perahu kecil masih bisa melaluinya saat musim hujan. Hilangnya Selat Muria dianggap sebagai awal kemunduran Kerajaan Demak, yang kemudian pelabuhannya berpindah ke Jepara.

Bukti keberadaan Selat Muria pada zaman dahulu ditemukan di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Fosil kerang laut dan batuan karang yang masih berdiri menjadi saksi bisu akan eksistensi selat yang kini hilang tersebut.

Selain itu, ketika membuat sumur bor dengan kedalaman 20 meter, air yang keluar merupakan pasir dan memiliki rasa asin seperti air laut. Keberadaan fosil dan fenomena air asin ini memberikan gambaran akan kejayaan Selat Muria yang kini lenyap, seolah ditelan bumi.

Penyebab Selat Muria Hilang

Selat Muria, yang dulunya merupakan perairan yang memisahkan Pulau Jawa dengan Gunung Muria, kini hilang karena serangkaian faktor geologis yang berlangsung selama berabad-abad.

Salah satu faktor utama adalah sedimentasi yang terjadi secara terus-menerus. Sedimentasi ini disebabkan oleh pengangkatan pegunungan Kendeng, yang telah menjadi sumber sedimen bagi Selat Muria. Namun, ironisnya, pengangkatan pegunungan ini juga menyebabkan sedimentasi di Selat Kendeng atau Dalaman Randublatung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat