kievskiy.org

Aturan Baru Bea Cukai Bikin Rakyat Resah, Sri Mulyani Akui Ada yang Salah

Ilustrasi bandara.
Ilustrasi bandara. /Reuters Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengakui ada yang salah terkait aturan terbaru Bea Cukai yang membatasi jumlah barang bawaan. Bukan terkait aturannya, dia menilai cara pihak Bea Cukai melakukan sosialisasi kepada masyarakat lah yang menjadi sebab.

Hal itu akhirnya membuat masyarakat resah dan salah kaprah, hingga menimbulkan keramaian di media sosial. Meski begitu, dia mengaku berterima kasih atas kritik dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat.

"Sebetulnya (aturan baru Bea Cukai) tujuannya mempermudah, tapi mungkin komunikasinya yang perlu lebih disederhanakan dan diperjelas. Sehingga, tidak menimbulkan berbagai reaksi yang kemudian meresahkan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBNKita Edisi Maret 2024, Senin 25 Maret 2024.

Menurutnya, terdapat persoalan dalam komunikasi dan sosialisasi oleh Ditjen Bea Cukai terkait aturan baru tersebut. Oleh karena itu, dia meminta agar cara penyampaian kepada masyarakat diperbaiki.

"Tujuannya (aturan) sebetulnya lebih untuk membantu teman-teman yang melakukan kegiatan event di luar negeri yang membawa barang banyak. Bahkan termasuk juga dari UMKM yang melakukan eksibisi, itu sering komplikasinya di dalam membawa kembali barangnya ke Indonesia," tutur Sri Mulyani.

Dia mengatakan, kemudahan bagi masyarakat Indonesia itulah yang sebenarnya menjadi tujuan dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersebut. Namun, tampaknya penyampaian dan sosialisasi kepada masyarakat masih kurang jelas.

"Itu nanti akan semakin diluruskan dan diperjelas, sehingga tidak membebani dan bukan menjadikan Indonesia menjadi outlier," ucapnya.

Sri Mulyani juga memastikan akan mengingatkan pihak Bea Cukai agar melakukan sosialisasi mengenai kebijakan terbaru itu secara benar. Agar, nantinya masyarakat tidak merasa resah dan salah kaprah.

"Sementara kalau teman-teman dari Bea Cukai melakukan dan mengeksekusi kebijakan dari Kementerian yang lain, itu juga kita akan terus koordinasikan. Sehingga, makin membuat masyarakat paham sebetulnya tujuan dari policy (kebijakan)-nya itu apa dan tidak menimbulkan keresahan atau berbagai reaksi negatif. Namun, kami berterima kasih terhadap masukan itu," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat