kievskiy.org

WNI Tewas dalam Baku Tembak Usai Jadi Sandera Abu Sayyaf, Retno Marsudi: Jenazah Sudah di Rumah Duka

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengikuti rapat bersama Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/9/2020). Rapat membahas diplomasi vaksin virus Corona (COVID-19), perlindungan WNI di masa pandemi, dan perdagangan Indonesia di masa pandemi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengikuti rapat bersama Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/9/2020). Rapat membahas diplomasi vaksin virus Corona (COVID-19), perlindungan WNI di masa pandemi, dan perdagangan Indonesia di masa pandemi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. /ADITYA PRADANA PUTRA ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Warga Negara Indonesia (WNI) diketahui telah menjadi sandera pasukan Abu Sayyaf di Filipina.

Namun nyawa sandera berinisial LB tersebut tak berhasil diselamatkan usai peristiwa baku tembak antara pihak keamanan Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf (ASG).

Seperti diberitakan BERITABULUKUMBA.com sebelumnya dalam artikel berjudul 'Menlu RI: Seorang WNI Sandera Abu Sayyaf Meninggal', LB adalah WNI asal Kota Buton, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Ducati Resmi Rekrut Francesco Bagnaia untuk MotoGP 2021

Kabar tersebut disampaikan pula oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi.

"Berita duka yang baru kita terima dari Filipina, satu sandera WNI dengan inisial LB diinformasikan meninggal dunia. Setelah terjadi kontak senjata antara aparat keamanan Filipina Joint Task Force Sulu dan 45th battalion infantry dengan kelompok ASG di kota Patikul di provinsi Sulu," ujar Retno Marsudi.

LB sempat disandera oleh ASG bersama empat WNI lainnya.

Kelima WNI tersebut bekerja sebagai nelayan dan telah ditangkap oleh ASG saat berada di perairan Tambisan, Sabah, Malaysia pada Januari 2020 lalu.

Baca Juga: Minta Izin Putri Delina Soal Hubungannya dengan Nathalie Holscher, Sule: Nanti Mungkin Jadi Istri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat