kievskiy.org

BKKBN: Maksimal Perempuan Boleh Hamil Usia 35 Tahun!

Ilustrasi ibu hamil.
Ilustrasi ibu hamil. /Pixabay/fezailc

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan pada perempuan Indonesia soal usia matang beranak. Maksimal menurutnya, seorang wanita bisa hamil itu di usia 35 tahun.

Menurutnya, tindakan ini bisa berdampak pada kesehatan anak. Salah satunya minimnya resiko stunting yang mungkin dialami.

"Usia 35 tahun maksimal untuk hamil karena pada dasarnya manusia dari lemah dikuatkan, dari kuat dilemahkan, dan puncaknya ada di umur 32 tahun, itu sudah mulai menua. Sejak usia 32 tahun sudah mulai keropos tulang-tulangnya," kata Hasto dalam keterangan resminya Rabu 27 Maret 2024.

Hasto menyatakan jika kesadaran hamil maksimal 35 tahun ini harus dibantu oleh berbagai pihak. Salah satunya, ia meminta peran dari Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) untuk mengedukasi masyarakat tentang percepatan penurunan stunting guna mencapai target penurunan stunting 14 persen.

Dalam keterangannya, Hasto juga menyatakan jika usia ideal menikah itu di angka 20 tahun-an. Pria di usia 25 tahun. Sementara wanita di usia 21 tahun.

Selain itu, terkait makanan atau asupan gizi ibu hamil dan balita, menurutnya, lebih baik ditingkatkan asupan protein hewani.

""Contohnya lele, karena lele lebih baik daripada daging lainnya, karena mengandung lemak yang mengandung DHA dan omega 3, dua kandungan yang membuat otak cerdas," ujarnya menjelaskan.

Hasto menyatakan intervensi terhadap percepatan penurunan stunting dapat disederhanakan menjadi tiga pendekatan yaitu makanan, ukuran ideal badan, dan kahanan (lingkungan, sanitasi, jamban, rumah).

"Ada yang sudah dikasih jamban tapi masih ada yang rutin buang air besar di sungai yang bisa menyebabkan diare, kemudian ada yang menderita TBC, karena rumahnya kumuh dan jendelanya tidak ada, tidak ada sirkulasi udara," ucapnya.

Kepala BKKBN juga meminta agar ibu-ibu hamil tak lupa konsumsi table penambah darah. Ini dikarenakan, jika ibu hamil kekurangan darah (anemi), maka mengakibatkan plasentanya tipis dan anak kekurangan gizi, sehingga ukuran tubuh bayi menjadi kecil dan berpotensi terkena kekerdilan atau stunting.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat