/photo/2024/03/25/2974714914.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI umumkan Pilkada Serentak akan digelar 27 November 2024. Penguman ini disiarkan langsung oleh ketua KPU Hasyim Asy’ari di Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Berbagai langkah pun akan dilakukan oleh partai politik jelang Pilkada 2024. Salah satu yang kemungkinan bisa terjadi yaitu koalisi antar partai yang sebelumnya bertarung di Pemilu Presiden 2024.
Seperti yang diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Hasto mengatakan tidak menutup kemungkinan partainya membuka opsi koalisi dengan Partai Gerindra dan Partai Golkar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Padahal, pada Pilpres 2024 PDIP dan Gerinda juga Golkar mengusung Calon Presiden berbeda.
"Dinamika politik di tingkat nasional dengan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota itu berbeda karena pilkada itu perspektifnya lebih ke lokal, sehingga kerja sama memang dimungkinkan dengan Gerindra, dengan Golkar," kata Hasto, Senin, 1 April 2024.
Hasto menjelaskan, kemungkinan koalisi dengan Gerinda dan Golkar dilakukan karena adanya regulasi terkait Pilkada. Regulasi yang ada yaitu syarat mendaftarkan pasangan calon kepala daerah.
"Kalau dalam Pilkada, kerja sama dengan partai politik (memungkinkan) karena syaratnya adalah 20 persen. Satu hal yang biasa dilakukan oleh partai," ungkapnya dilansir dari Antara, Selasa, 2 April 2024.
Merujuk pada Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota (UU Pilkada), syarat Pilkada yang disebut Hasto yaitu memiliki 20 persen tersebut merupakan jumlah perolehan kursi DPRD.
Selain dengan Gerinda dan Golkar, Hasto juga mengatakan PDI Perjuangan juga membuka peluang koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura.