kievskiy.org

Duet Prabowo-Gibran Bukan Representasi dan Harapan Anak Muda, Kata Melki Sedek

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming ditetapkan jadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 oleh KPU.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming ditetapkan jadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 oleh KPU. /Instagram/@gibran_rakabuming

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang menilai paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bukan representasi dan harapan anak muda.

Menurut Melki, Prabowo tak mewakili anak muda karena telah berusia 71 tahun. Kemungkinan Prabowo suka berpolitik sejak muda, tetapi baru memenangkan Pilpres pada usia 71 tahun.

Sementara itu, Gibran berusia muda tetapi bukan representasi anak muda karena putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak menghargai konstitusi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan tidak melindungi demokrasi dari kerusakan.

"Padahal anak muda sangat membutuhkan itu untuk menjamin keberlangsungan suara anak muda pada masa datang," kata Melki dikutip podcast Abraham Samad Speak Up, Sabtu, 13 April 2024.

Terlebih, lanjut Melki, praktik kecurangan pertama dan utama pada Pilpres 2024 bukan pada proses kampanye, melainkan di Mahkamah Konstitusi (MK) lewat putusan MK Nomor 90/2023 yang memuluskan jalan Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres).

“Ini kecurangan paling utama dan pertama dan membuat generasi muda hari ini percaya bahwa politik itu adalah barang kotor yang bisa mengubah hukum, konstitusi, mengenyampingkan etik hanya untuk mendapat kekuasaan,” ujarnya menjelaskan.

Oleh karena itu, Melki menyatakan, kemenangan Prabowo-Gibran telah menutup pintu bagi semua anak muda idealis yang ingin memperbaiki bangsa.

“Prabowo-Gibran telah menutup pintu bagi semua anak muda yang ingin hadir di jabatan publik karena politik dinasti dan nepotisme, yang dipraktikkan tidak menghargai jatah orang miskin untuk menjadi pemimpin dan menghalangi orang susah untuk menjadi penguasa,” ujarnya.

Anak Muda di Kampus Semakin Ragu dengan Politik

Di samping itu, Ketua BEM Universitas Paramadina Afiq Naufal berpandangan, akibat praktik nepotisme yang dilakukan Jokowi, anak muda di kampus semakin skeptis terhadap politik karena semua tergantung pada keberadaan orang dalam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat