kievskiy.org

Kepala BKKBN Khawatirkan Game yang Memuat Kekerasan: Memengaruhi Moral Anak-anak

Kepala BKKBN memberikan tanggapannya terkait wacana pemblokiran gim online.
Kepala BKKBN memberikan tanggapannya terkait wacana pemblokiran gim online. /Pikiran Rakyat/Boy Darmawan

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo khawatir permainan gim yang mengandung kekerasan berpotensi memengaruhi sikap moral anak-anak di masa mendatang.

"Memang kita sadar betul bahwa anak-anak ini tidak boleh diisi oleh hal-hal yang sifatnya memengaruhi template sikap moral mereka," kata Hasto menanggapi pertanyaan terkait wacana pemblokiran gim yang mengandung kekerasan, Kamis, 25 April 2024 di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta Timur.

Di samping itu, menurutnya ada anak yang masih berusia 5-6 tahun tetapi sudah diharuskan memakai alat bantu baca karena fungsi mata yang sudah tidak normal. Di sisi lain, ia mengaku mendukung untuk mempertimbangkan pemblokiran gim mengandung kekerasan yang dapat merusak moral anak-anak.

"Sekarang ada anak yang baru usia 5-6 tahun sudah memakai kacamata tebal, karena dia penggunaan matanya harus akomodasi kuat sekali," ujarnya.

"Ini mengapa game itu tidak hanya muatan esensinya yang membuat secara psikologis kekerasan, tetapi ternyata cara melihat itu saja sangat menimbulkan masalah," katanya.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut gim online yang mengandung kekerasan, seperti Free Fire ataupun konten-konten digital lainnya yang mengandung kekerasan, perilaku menyimpang, dan judi online dapat diblokir sebagaimana aturan Permenkominfo Nomor 2 Tahun 2024.

"Dari aturan tersebut, jelas bisa (blokir) jika memang imbasnya ke perilaku anak-anak yang mengikuti gim tersebut," kata Anggota KPAI Kawiyan, dikutip dari Antara.

Sementara itu Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan pentingnya penerapan aturan batas usia dalam mengakses gim daring. Selain itu, ia juga menekankan kewajiban pendampingan orangtua dalam memantau anak mengakses gim dan konten online.

"Orangtua juga jangan membiarkan nonton konten yang tidak semestinya," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat