kievskiy.org

PKS adalah Musuh Bersama, Gabung Prabowo-Gibran atau Jadi Oposisi?

Ilustrasi. Ke mana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melangkah, jadi oposisi atau gabung kubu Prabowo-Gibran?
Ilustrasi. Ke mana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melangkah, jadi oposisi atau gabung kubu Prabowo-Gibran? /Pixabay/ha11ok

PIKIRAN RAKYAT - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih belum menentukan ke mana akan melangkah, gabung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau menjadi oposisi. Keputusan yang diambil tampak alot, berbeda dengan NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah buka-bukaan gabung Prabowo-Gibran.

Di kubu Prabowo-Gibran, ada partai yang melakukan penolakan. Adalah Partai Gelombang Rakyat atau Gelora, partai yang dibentuk eks elite PKS, seperti Anis Matta, Mahfudz Siddiq, dan Fahri Hamzah, partai koalisi Prabowo-Gibran yang menolak PKS bergabung.

Elite Gelora Fahri Hamzah menuding PKS pernah bikin narasi negatif tentang Prabowo Subianto. Menurutnya, PKS mesti mengevaluasi diri. "Kenapa dulu saat Prabowo menawarkan untuk bergabung, mereka menolak.

"PKS bilang ada perbedaan substantif, yaitu 'kami bersama umat'. Itu membuat Prabowo kaget. Prabowo dianggap bukan umat atau tidak membawa aspirasi umat. Kalau tidak ada perbedaan, mengapa kemarin saling bertarung?" kata dia.

Menurutnya, yang kalah pilpres mesti melakukan konsolidasi untuk mengawasi pemerintahan. "Jangan seolah-olah kemarin tidak ada apa-apa."

Ke mana PKS melangkah?

Pertemuan petinggi Nasdem dan PKS di Kantor NasDem Tower, Rabu, 24 April 2024.
Pertemuan petinggi Nasdem dan PKS di Kantor NasDem Tower, Rabu, 24 April 2024.
Pertemuan petinggi Nasdem dan PKS di Kantor NasDem Tower, Rabu, 24 April 2024.
Pertemuan petinggi Nasdem dan PKS di Kantor NasDem Tower, Rabu, 24 April 2024.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan istrinya, Siti Oniah, merespons penolakan partainya itu. Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah via media sosial.

"Saya dengar di berita, ada yang menolak PKS untuk bergabung ke koalisi. Aduh, terima kasih. Itu partai apa, tidak lulus PT (ambang batas parlemen)," tutur Siti Oniah, "takut disaingi ya? Nol koma sekian loh."

Partai Gelora tidak lolos ke Senayan lantaran tidak lulus ambang batas parlemen. Perolehan suaranya cuma 0,8 persen.

Mardani bilang, secara pribadi lebih memilih oposisi. "Kami jaga pemerintah agar betul-betul bekerja untuk rakyat."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat