kievskiy.org

Ma'ruf Amin Tak Persoalkan Wacana Gemuk Kabinet Prabowo, Asal Penuhi Syarat Ini

Wakil Presiden (Wapres RI) Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden (Wapres RI) Ma'ruf Amin. /BPMI Setwapres

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menanggapi wacana kabinet gemuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, kabinet gemuk sah-sah saja selama perannya dibutuhkan. Meski begitu, Ma’ruf menyebut jumlah menteri di kabinet Joko Widodo saat ini sudah ideal.

“Kalau jumlah (menteri) yang sekarang 34 itu cukup ideal, dalam rangka kajian waktu sudah cukup. Tapi (di kabinet berikutnya) bisa saja lebih dari itu kalau bahasa kiainya itu ada lil haajah atau ada keperluan mungkin bisa lebih dari itu,” kata Ma’ruf Amin usai menghadiri Halalbihalal MUI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Tak keberatan dengan gemuk atau tidaknya kabinet baru, Ma’ruf berpesan agar semua kursi menteri diisi oleh orang-orang professional agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ma’ruf juga tidak mempermasalahkan Prabowo akan memilih orang partai atau non partisan untuk gabung ke kabinetnya selama memiliki keahlian yang sesuai bidangnya.

“Saya kira tentu harus diisi oleh profesional. Cuma profesional tuh bisa dia merepresentasikan partai-partai politik, bisa juga yang lainnya nanti tergantung negosiasi-negosiasinya,” ujarnya.

“Tapi profesionalnya dari kalangan politisi atau yang non-politisi, apa dari ormas, apa dari profesional murni. Sebab, dalam menjalankan tugas, menteri-menteri harus professional,” ujar Ma’ruf menambahkan.

Pesan Luhut untuk Prabowo

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti presiden terpilih Prabowo Subianto untuk tidak mengajak orang toxic bergabung dengan kabinetnya. Sebab menurutnya, orang toxic itu akan menjadi bumerang bagi kabinet.

"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” kata Luhut saat menghadiri acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.

Pesan tersebut disampaikan Luhut ke Prabowo, berkaca dari pengalamannya berada di pemerintahan Joko Widodo selama 10 tahun terakhir. Dia menyebut salah pilih orang untuk bergabung ke kabinet bisa merepotkan.

Luhut mengatakan pemerintah saat ini tengah berhadapan dengan regulasi-regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional. Oleh karena itu, ia berpesan kepada Prabowo untuk selektif dalam memilih calon menterinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat