kievskiy.org

Hotman Paris Desak Kapolri dan Kapolda Jabar Selidiki Ulang Kasus Vina, Beberkan Kejanggalan

Pengacara Hotman Paris (kiri) bertemu kakak mendiang Vina, yakni Marliyana di kawasan Jakarta Barat.
Pengacara Hotman Paris (kiri) bertemu kakak mendiang Vina, yakni Marliyana di kawasan Jakarta Barat. /Pikiran Rakyat /Asep Bidin Rosidin

PIKIRAN RAKYAT – Hotman Paris mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus untuk menyelidiki ulang kasus Vina Cirebon. Sebab, Hotman menemukan banyak kejanggalan dalam penyelidikan kasus pembunuhan yang terjadi pada 2016 silam itu.

"Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda Jabar agar kasus ini dibuka ulang penyidikannya. Khusus terhadap tiga tersangka yang buron. Bapak Kapolri, ini wargamu benar-benar menangis. Kasihan ini," kata Hotman saat menemui keluarga Vina di pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Kamis.

Hotman menduga ada aparat yang berkuasa berupaya menutupi jejak ketiga pelaku utama dalam kasus tersebut. Ketiga pelaku itu masih berstatus buron sampai saat ini.

"Pasti ada pengaruh besar dari oknum aparat di daerah Jawa Barat. Karena delapan orang pelaku menyatakan ada tiga pelaku lagi, tapi kok bisa mereka mengubah BAP," ujarnya.

Kecurigaan tersebut menguat lantaran delapan terpidana tiba-tiba mengubah keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) secara bersamaan. Mereka membantah Andi, Dani, dan Pegi alias Perong terlibat dalam rencana pembunuhan Vina.

"Bersamaan lagi mengubahnya, ini ada apa? Kita sebagai ahli hukum sudah tahu, orang biasa pun tahu, kalau ramai-ramai mengakui ada keterlibatan tiga orang itu bukan karangan," kata Hotman.

Penyelidikan Kasus Vina Tak Pernah Dihentikan

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast membantah isu yang menyebut bahwa orangtua dari pembunuh Vina yang masih buron adalah anggotanya. Dia menegaskan bahwa salah satu korban, Eki yang merupakan kekasih Vina, adalah anak dari anggotanya.

Jules mengatakan saat ini penyidik terus melakukan penelusuran terhadap ketiga pelaku, salah satunya dengan mendatangi orangtua hingga kerabat.

“Baik kami menelusuri sekolah, orangtua, kerabat dari ketiga DPO tersebut,” ujarnya, Rabu, 15 Mei 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat