kievskiy.org

Penurunan Kualitas Udara Jabodetabek Disebabkan Pembakaran Sampah Terbuka hingga Konstruksi

Ilustrasi polusi udara di Jakarta.
Ilustrasi polusi udara di Jakarta. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT - Pemicu penurunan kualitas udara di Jabodetabek salah satunya disebabkan akibat debu yang dihasilkan dari pembakaran terbuka masyarakat hingga adanya kegiatan konstruksi. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rasio Ridho Sani.

"Kami melihat juga bahwa ini diakibatkan adanya pembakaran terbuka yang dilakukan oleh masyarakat, serta kegiatan konstruksi," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024.

Dia berharap agar masyarakat menghentikan kegiatan pembakaran secara terbuka. Sementara para pelaku industri juga harus dapat mengendalikan debu hasil kegiatan pembakaran yang dilakukan.

"Itu kan membuka lahan luas kemudian kalau mereka tidak mengelola, mengendalikan debu - debunya maka akan lepas kan," kata dia.

Lebih lanjut kata Rasio, kendaraan bermotor, angkutan niaga, dan kegiatan industri termasuk pembangkit listrik tenaga uap merupakan penyebab lain terjadinya pencemaran udara di Jabodetabek.

Konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024.
Konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024.

"Ini yang kami lihat berkaitan penurunan kualitas udara di Jabodetabek," kata dia.

Ia melanjutkan bahwa terdapat tim pengawas berisi 100 orang yang disiapkan untuk memonitor kegiatan usaha mana atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran udara Jakarta.

"Dengan melakukan pengawasan dan monitoring sistem kita akan dapat menekan penurunan kualitas udara Jakarta," kata Rasio.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat