kievskiy.org

Wirjo Bikin Banjarsari Banyuwangi Mencekam, Habisi Puluhan Warga dalam 24 Jam

Ilustrasi. Warjo, petani asal Banyuwangi, Jawa Timur, sempat bikin takut warga Banjarsari lantaran menghabisi puluhan warga menggunakan celurit.
Ilustrasi. Warjo, petani asal Banyuwangi, Jawa Timur, sempat bikin takut warga Banjarsari lantaran menghabisi puluhan warga menggunakan celurit. /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pernah dibikin geger lantaran aksi yang dilakukan Suwirjo alias Wirjo, petani berusia 42 tahun asal Banyuwangi yang membantai 32 orang. Ada pula sumber yang menyebut korbannya mencapai 37 orang.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 15 April 1987, dalam waktu 24 jam saja. Tahun tersebut sedang dilaksanakan agenda nasional Pemilihan Umum 1987.

Saat beraksi, Wirjo yang dikenal menguasai ilmu kanuragan itu menggunakan celurit dan jombret. Pria kurus itu membantai orang-orang yang ditemuinya di jalanan hingga area persawahan. Wirjo yang terkenal temperamental membantai tetangganya sendiri.

Tak melihat jenis kelamin dan usia, Wirjo menghabisi siapa saja yang ditemuinya. 18 orang korbannya meregang nyawa di tempat kejadian, dua orang meninggal dunia di RSU Blambangan, Banyuwangi. 12 korban lainnya mengalami luka robek akibat bacokan dan sayatan, mereka sempat diberi pertolongan di rumah sakit.

Peristiwa berdarah itu bikin desa yang berada di Banyuwangi tersebut mencekam. Banjarsari bak desa mati. Pintu-pintu rumah terkunci rapat, kosong ditinggal penghuni.

Para lelaki berjaga dan waspada di luar rumah. Berbekal berbagai peralatan, mereka bersiaga, sebab Wirjo masih belum tertangkap. Aparat keamanan bahkan melarang warga keluar rumah, lantaran bisa saja Wirjo bisa muncul sewaktu-waktu.

Kronologi pembantaian puluhan warga Banjarsari Banyuwangi

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan.

Kompas edisi 16 April 1987 melaporkan, pembantaian puluhan warga Banjarsari itu bermula saat Wirjo mengasah celurit. Saat itu, dia juga sembari mengawasi Sri Reny, anak angkatnya yang baru berusia 4 tahun.

Kala itu, Sri Reny tengah bermain di depan rumah dengan Arbaiyah, kawan sebayanya. Namun, tak ada angin tak ada hujan, Wirjo tiba-tiba mengejar anak angkatnya sembari menebas dengan senjata tajam. Beruntungnya, Reny bisa menghindar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat