kievskiy.org

BPOM: yang Ngopi Pakai Gula Bukan Peminum Kopi Sejati

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rizka Andalucia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rizka Andalucia. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

PIKIRAN RAKYAT - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rizka Andalucia menyoroti kebiasaan masyarakat yang menambahkan gula saat mengonsumi kopi dan teh. Dia menyebut seseorang yang minum kopi dengan tambahan gula bukanlah peminum kopi sejati dan terkesan kampungan.

“Begitu bangun pasti bapak dan ibu ngeteh (minum teh) atau minum kopi. Berapa konsumsi gula, mudah-mudah sekarang sudah tidak ada lagi yang ngeteh dan ngopi pakai gula. Karena kalau kita slogannya yang kopi pakai gula itu bukan peminum kopi sejati,” kata Rizka dalam sambutannya di acara World Food Safety Day Celebration 2024, di One Satrio Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Juli 2024.

“Yang ngopi pakai gula, itu mohon maaf ya bukan ngatain orang kampung yang lebih rendah, kampungan gitu loh. Kalau orang sekarang yang modern justru ngopi tanpa gula,” ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut Rizka menyampaikan, kadar gula akan menghilangkan cita rasa dari kopi. Dia pun menyebut warga di beberapa negara lain sudah tidak lagi minum teh dengan dicampur gula. Sebab, rasa teh akan lebih terasa jika dikonsumsi tanpa gula.

Baca Juga: Komisi II: Pemecatan Hasyim Asyari Tak Pengaruhi Pelaksanaan Pilkada 2024

“Berapa pun mahalnya harga kopi yang bapak beli begitu bapak tambahkan gula, hilang rasa kopinya itu,” tutur Rizka.

Rizka menjelaskan mengonsumsi garam, gula, dan lemak yang melebihi ketentuan dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, kata dia, masyarakat perlu mendapatkan edukasi soal makanan dan minuman yang aman dikonsumsi serta menghilangkan kebiasaan menambahkan gula pada kopi maupun teh.

“Hanya dengan melalui edukasi kepada masyarakat, kita dapat melaksanakan hal ini dan kita dapat merubah kebiasaan, kita dapat mewujudkan masyarakat Indonesia, Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing, SDM Indonesia yang sehat,” ujar Rizka.

BPOM Tegas Hilangkan Kandungan Gula di Susu Formula

Rizka menuturkan menjadikan masyarakat sehat harus dimulai sejak dini atau sejak masih bayi. Dia menegaskan, bayi tidak boleh diberi susu formula yang mengandung gula. BPOM, akan sangat tegas untuk menghilangkan kandungan gula pada susu formula dan mereduksi kadar gula pada pangan-pangan olahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat