kievskiy.org

Menteri Suharso: Ekonomi Sirkular Dongkrak PDB Indonesia hingga Rp638 triliun

Menteri erencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa.
Menteri erencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa. /Pikiran-Rakyat.com/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa meluncurkan Peta Jalan & Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular Indonesia 2025-2045 serta Peta Jalan Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan Dalam Mendukung Pencapaian Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045.

"Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, telah tersusun peta jalan dan rencana aksi ekonomi sirkuler, serta peta jalan penurunan susut dan sisa pangan yang diluncurkan pada hari ini,” ujar Suharso.

Lebih lanjut Suharso menuturkan jika diterapkan dengan serius di lima sektor prioritas (pangan, elektronik, kemasan plastik, konstruksi, dan tekstil), ekonomi sirkular berpotensi memberikan manfaat tinggi pada pembangunan di Indonesia.

"Contohnya, ekonomi sirkular meningkatkan PDB Indonesia kisaran Rp 593 hingga 638 triliun, menciptakan 4,4 juta lapangan kerja hijau hingga pada 2030 dengan 75 persen dari total pekerjaan merupakan tenaga kerja perempuan, mengurangi timbulan limbah 18-52 persen dibandingkan business as usual pada 2030, juga berkontribusi menurunkan emisi GRK 126 juta ton CO2,” tuturnya.

Baca Juga: Komisi II: Pemecatan Hasyim Asyari Tak Pengaruhi Pelaksanaan Pilkada 2024

Peta Jalan & Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular Indonesia 2025-2045.
Peta Jalan & Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular Indonesia 2025-2045. /Pikiran-Rakyat.com/Oktaviani

Di samping itu, Suharso juga menyampaikan komitmen upaya mempertahankan kualitas lingkungan dengan keanekaragaman hayati yang sangat strategis bagi pengembangan ekonomi hijau dan sirkular.

“Indonesia terus mempertahankan kualitas lingkungan, mengingat posisi kita sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi dan sumber daya alam melimpah. Indeks kualitas lingkungan hidup terus meningkat, mencapai 72,53 poin pada 2023,” katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menambahkan potensi kesejahteraan sosial melalui pengembangan ekonomi hijau.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat