PIKIRAN RAKYAT - Sejak awal diresmikannya pada 5 Oktober 2020, hingga saat ini UU Cipta Kerja masih menuai kontroversi.
Gelombang unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja pun terus berlanjut sebagai bentuk kekhawatiran akan kesejahteraan buruh di masa depan.
Namun, partisipan aksi unjuk rasa tersebut tak hanya diisi kalangan buruh, melainkan dari kelompok mahasiswa hingga pelajar.
Baca Juga: KAMI Dituding Jadi Dalang Demo UU Ciptaker, Gatot Nurmantyo Buka Suara dan Singgung soal Bunuh Diri
Fenomena pelajar yang ikut dalam demonstrasi tolak UU Cipta Kerja pun tak luput jadi sorotan publik hingga pemerintah.
Pasalnya, tak semua pelajar yang turun ke jalan mengerti apa substansi permasalahan yag tengah dihadapi.
Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel "Pelajar Ikut Tolak Demo UU Cipta Kerja, Polres Metro Jaya: Ada Indikasi Pelajar Dimanfaatkan", menanggapi hal tersebut, Polres Metro Jakarta Selatan buka suara.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Kedua Milik Rusia Diklaim Kebal Virus Corona Selama 6 Bulan
Polres Metro Jakarta Selatan menemukan adanya indikasi pelajar dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk ikut demonstrasi menolak Undang Undang Cipta Kerja.