PIKIRAN RAKYAT - Tetap produktif dan menghasilkan sambil sebarkan kampanye taat protokol kesehatan adalah hal yang memang diperlukan di tengah hantaman resesi akibat Covid-19.
Oleh karena itu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah melatih perempuan di daerah rawan bencana alam, di Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, membuat sabun cuci dan mandi, dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan keterampilan perempuan.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun ketahanan ekonomi perempuan di lingkungan rumahtangganya," ucap Kepala Pusat Studi Gender IAIN Palu, Dr Rustina, di Sigi, Sabtu pada kegiatan pelatihan dan pembinaan life skill berbasis gender di masa pandemi Covid-19, berlangsung di Desa Pandere.
Baca Juga: Mengalami Kenaikan, Pasien Covid-19 di Wisma Atlet per Hari Ini Capai 1.461 Orang
Perempuan, kata Rustina menjadi satu komponen yang paling terdampak saat terjadi bencana alam, di masa tanggap darurat bencana dan pascabencana alam maupun bencana non-alam.
Salah satu problem atau masalah yang paling mendasar dihadapi komponen perempuan desa di situasi darurat bencana, yakni pemenuhan kebutuhan dasar, yang tidak lepas dari dukungan ekonomi.
Karena itu, sebut dia, penting diberikan pengayaan atau pelatihan bagi komponen perempuan di desa, utamanya di daerah rawan bencana alam, agar perempuan bisa bertahan dalam situasi darurat bencana alam dan non-alam seperti pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi.
Baca Juga: Mitsubishi Hadirkan Layanan Khusus untuk Pembeli Mobil Borongan
Rustina mengutarakan, dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan life skill, pihaknya juga bekerjasama dengan LP2M dan Dharma Wanita IAIN Palu, untuk mengembangkan kapasitas 60 perempuan desa di Kecamatan Gumbasa.