kievskiy.org

Sah Jadi Pelatih Sepak Bola Putra Jawa Barat untuk PON Papua, Rekam Jejak Yudiantara Cukup Meyakinkan

PARA pemain tengah bertanding dalam rangka menjalani seleksi guna memperkuat tim sepakbola putra Jawa Barat di PON XX/2020 Papua. Seleksi digelar di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Senin (17/2/2020).*
PARA pemain tengah bertanding dalam rangka menjalani seleksi guna memperkuat tim sepakbola putra Jawa Barat di PON XX/2020 Papua. Seleksi digelar di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Senin (17/2/2020).* /MIRADIN SYAHBANA RIZKY/PR

PIKIRAN RAKYAT - Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat menunjuk Muhammad Yudiantara untuk menjadi pelatih kepala sepak bola putra Jawa Barat di PON XX/2020 Papua. Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat Tommy Apriantono mengatakan Yudiantara mampu menyisihkan dua nama calon lainnya.

"Dari sembilan besar kemudian mengerucut menjadi tiga orang. Tiga orang itu yakni Ega Raka Galih dan Kartono Pramdhan dan Muhammad Yudiantara. Dari tiga ini kemudian menjadi satu orang dimana Pak Yudiantara menjadi pelatih kepala sepak bola putra PON Jabar," ucapnya di Gedung Asprov PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Kota Bandung, Senin 17 Februari 2020.

Tommy mengatakan, terpilihnya Yudiantara karena yang bersangkutan memiliki nilai tertinggi. Pihaknya memang menggelar beberapa tes meliputi psikotest, wawancara dan presentasi untuk posisi pelatih kepala.

Baca Juga: Kota dan Kabupaten Bogor Sepakat Kerjasama Kelola Sampah di Galuga

"Hasil tes Pak Yudiantara bisa mendapatkan nilai tertinggi. Selain itu, Pak Yudiantara juga memiliki poin plus lainnya," katanya.

Kelebihan itu, menurut Tommy, yakni Yudiantara mampu mengantarkan Kabupaten Indramayu mampu meraih medali emas pada helatan PORDA Jawa Barat 2018 di Kabupaten Bogor. Di final, Indramayu mampu mengalahkan Kota Bandung dengan adu penalti dengan skor 5-4. Sebelumnya kedua tim bermain imbang imbang 1-1 selama 120 menit.

"Pak Yudiantara sukses membawa tim sepak bola Indramayu meraih medali emas di Porda Jabar 2018 di Kabupaten Bogor. Ini jadi poin plus dari Pak Yudi," ujarnya.

Baca Juga: Perang Masih Berkecamuk, Afghanistan Berguru Soal Pemberantasan Korupsi pada KPK

Terkait persiapan PON, Tommy menuturkan bahwa waktu selama 6 bulan sudah cukup. Bahkan, Tommy optimis PSSI Jabar bisa meraih dua medali emas pada PON XX/2020.

"Untuk emas kita dibebankan dua medali dari KONI Jabar. Pertama emas dari sepak bola putri kedua dari futsal putra. Untuk sepak bola putra mungkin nanti ada perlawanan sengit dari Papua," katanya.

Di lapangan Lodaya, Yudiantara langsung bekerja dengan menyeleksi calon pemain sepak bola putra PON Jabar, Senin 17 Februari 2020. Yudiantara mengatakan seleksi pemain akan berlangsung selama tiga hari hingga Rabu 19 Februari 2020.

Baca Juga: Musim Hujan, Jumlah Kasus DBD Meningkat, Agus : Waspadai Tren 5 Tahunan

"Seleksi kita gelar secara terbuka. Selama seleksi kita memanggil sekitar 100 pemain. Mereka diberi kesempatan untuk menunjukkan permainan terbaiknya," ucap Yudiantara.

Yudiantara mengatakan, para pemain yang tengah diseleksi berasal dari beberapa klub Liga 3. Kemudian ada juga pemain yang tampil di Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2018 lalu, dan perwakilan Askot atau Askab PSSI Jawa Barat.

"Seleksi berlangsung terbuka, kami punya bank data (pemain) dari Porda dan Liga 3. Askot Askab bisa kirim dua pemain, nantinya akan dipilih seleksi dari 100, 30, 23, sampai 18," katanya.

Baca Juga: Berkaca Pada Hasil Tes Pra-Musim 2020, Suzuki dan Yamaha Bisa Menghabisi Dominasi Honda di Ajang MotoGP 2020

Selain itu, Yudiantara  menegaskan dalam tim sepak bola PON 2020 tak akan menerima pemain titipan. Karena, ia ingin pemain yang tergabung dalam tim PON Jawa Barat benar-benar berkualitas.

Dengan persaingan sehat, diharapkan seluruh pemain yang mengikuti seleksi bisa memiliki peluang sama besar untuk menembus skuat Tim PON Jawa Barat.

"Pesan Pak Tommy ke pelatih ditegaskan bahwa pelatih tidak menerima pemain titipan dari siapa pun. Silakan untuk pemain untuk melakukan seleksi," katanya.

Baca Juga: Kemendagri Goes To Campus Hadir di UPH Karawaci, Bahas Cyber Space Ancam Nasionalisme

Salah satu pemain yang dipanggil seleksi adalah pemain Persib Bandung U-20, Rizki Arohman. Sebelumnya, Rizki sempat memperkuat tim Kota Bandung di Porda Jawa Barat 2018.

Selain itu, Rohman merupakan salah satu pemain Diklat Persib yang punya jam terbang cukup tinggi. Tahun lalu, selain membela Persib U-20, pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini diperbantukan untuk Persib U-18 di kompetisi Elite Pro Academy Liga 1.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat