kievskiy.org

Presiden Federasi Olahraga LGBT+ Desak PSG Hukum Idrissa Gueye soal Jersey 'Pelangi'

Ilustrasi simbol LGBT.
Ilustrasi simbol LGBT. /Pixabay/pikulkeaw_333

PIKIRAN RAKYAT - Sikap gelandang PSG Idrissa Gueye yang menolak mengenakan jersey bercorak warna pelangi di bagian nomor punggung, berbuntut panjang.

Presiden Federasi Olahraga LGBT+ Eric Arassus mendesak PSG memberikan hukuman kepada Idrissa Gueye.

Klub-klub di Liga Prancis mengenakan jersey edisi khusus selama akhir pekan kemarin untuk membangkitkan kesadaran akan Hari Internasional melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia yang jatuh pada Selasa 17 Mei.
 
Mereka menandai hal itu dengan mendesain jersey bermotifkan warna pelangi yang dipasang pada cetakan nama dan nomor punggung pemain. Semua klub termasuk PSG melakukan kampanye itu.

Baca Juga: Disantet Sosok Tak Dikenal, Cerita Susan Sameh Sakit dan Hampir Meninggal: Badan Aku Menggigil

Baca Juga: Akibat Larangan Pupuk dan Pestisida, Sri Lanka Menghadapi Bencana Pangan

Namun, salah satu pemain PSG Idrissa Gueye disebut tidak mau mengenakan jersey tersebut. Sebab, warna motif pelangi yang diasosiasikan sebagai anti-gay itu bertentangan dengan ajaran agama Islam yang dipercayai si pemain.

Mantan gelandang Everton itu, dikenal sebagai seorang Muslim yang taat dan lahir di Senegal, di mana homoseksual adalah ilegal dan, terkadang, dapat dihukum mati. Idrissa Gueye pun menolak tampil saat PSG menghadapi Montpellier karena alasan tersebut.

Manajer PSG Mauricio Pochettino mengatakan bahwa Gueye tidak tersedia untuk main karena 'alasan pribadl'.

Dia pun menampik Gueye sedang dilanda cedera. Dugaan kuat mengarah pada sikap Gueye yang memang tak mau bermain dengan jersey yang mengasosiasikan dukungan terhadap LGBT.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Penumpang KA dengan Vaksin Kedua Tak Perlu PCR Antigen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat