kievskiy.org

Dampak Pabrik Otomotif Tutup, Kerugian Industri Kecil Bisa Tembus Rp 2 Miliar

PEKERJA merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 6 September 2019. Pada tahapan pertama pabrik mobil Esemka PT Solo Manufaktur Kreasi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 300 pekerja lulusan SMK hingga D3.*/ANTARA
PEKERJA merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 6 September 2019. Pada tahapan pertama pabrik mobil Esemka PT Solo Manufaktur Kreasi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 300 pekerja lulusan SMK hingga D3.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Keputusan pabrikan otomotif menutup pabrik berimbas kepada pelaku industri otomotif kecil dan menengah tanah air.

Bahkan, potensi kerugian tersebut diprediksi bisa mencapai Rp 2 miliar dampak penutupan beberapa pabrikan otomotif.

Hal ini seperti yang diungkapkan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementrian Perindustrian Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga : Pemerintah Klaim Pabrik Mobil di Indonesia Siap Produksi Ventilator Untuk Pasien COVID-19

“Sebagai contoh, apabila Honda dan Yamaha berhenti produksi, potensi kerugian sekitar Rp2 miliar untuk IKM anggota Asosiasi Pengusaha Engineering Karawang (APEK),” papar Gati

Meski begitu, dari data Kemenperin, ada beberapa industri kecil dan menengah (IKM) komponen dan suku cadang otomotif pendukung masih tetap berproduksi.

Meskipun sebagian besar mengalami penurunan permintaan dari vendor, Agen Pemegang Merek (APM), hingga pelanggan, di mana tingkat ketergantungannya sangat tinggi.

Baca Juga : Ditantang Produksi Ventilator, ini yang Harus Disiapkan Produsen Otomotif di Indonesia

Salah satu IKM yang bersiap mengantisipasi dampak dari penyebaran Covid-19, yakni PT Gading Toolsindo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat