kievskiy.org

Kredit Kendaraan Listrik Bermerek Asing Dipersulit di AS, Presiden Joe Biden Tuai Kritikan pada KTT G20 Bali

Kendaraan listrik diparkir di venua KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada 13 November 2022.
Kendaraan listrik diparkir di venua KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada 13 November 2022. /Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana/File Photo

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menuai banyak kritikan di ajang pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali 2022 terkait kredit kendaraan listrik (EV) yang sangat sulit untuk dilakukan di Negeri Paman Sam.

Kesulitan kredit ini sangat terasa, khususnya untuk kendaraan listrik yang bukan merek asal Amerika Serikat.

Hal itu jadi dilema, mengingat banyaknya mobil listrik yang dipakai oleh delegasi-delegasi luar negeri di Bali merupakan produk-produk dari Asia, seperti Hyundai Ioniq 5 atau Lexus UX300e.

Namun, untuk dapat membeli Hyundai Ioniq 5 di Amerika Serikat, masyarakatnya bisa dikenakan pajak sebesar 7.500 dolar AS (sekira Rp117 juta).

Baca Juga: Pantas Jadi Buruan, Harga Mobil Avanza Bekas Dijual Murah Mulai Rp60 Jutaan

Beberapa sekutu AS, terutama dari Eropa dan Korea Selatan, menggunakan pertemuan G20 di Nusa Dua, Bali sebagai kesempatan untuk menyampaikan ketidaksenangan atas keputusan Presiden Joe Biden dan Menteri keuangannya, Janet Yellen.

“Saya pikir kita dapat sepenuhnya memahami tekad pemerintah Amerika untuk membela kepentingan ekonomi mereka dan mempromosikan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire.

“Tapi itu seharusnya tidak memiliki efek samping negatif pada sekutu Eropa mereka dan ekonomi Eropa,” kata Le Maire yang tidak menyetujui keputusan Joe Biden sepenuhnya.

Argumennya ditambahkan dengan situasi dan kondisi ekonomi Eropa yang saat ini sedang sangat tidak stabil atas perang Rusia-Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat