kievskiy.org

Lexus Produksi Mobil Listrik Sepenuhnya Mulai 2035, Bagaimana Nasib Mobil Hybrid?

LEXUS LM 2023 terbaru yang diluncurkan si pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
LEXUS LM 2023 terbaru yang diluncurkan si pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. /Pikiran Rakyat/Alza Ahdira

PIKIRAN RAKYAT - Lexus Indonesia berencana untuk menjual line-up full mobil listrik pada tahun 2035. Tak hanya secara global, rencana tersebut juga dilakukan oleh Lexus Indonesia.

Hal ini diungkapkan General Manager Lexus Indonesia, Bansar Maduma. Menurutnya, saat ini produk yang diperkenalkan memang dalam proses shifting (beralih) ke elektrifikasi.

Contohnya, di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, Lexus memperkenalkan luxury MPV, Lexus LM. Mobil ini sudah menggunakan teknologi elektrifikasi hybrid.

“Tetap sebetulnya kalau elektrifikasi global dari Toyoda San (eks Presiden Toyota) kalau Lexus jadi pionirnya lah untuk grup Toyota. Which is (yang mana) 2035 udah full BEV (mobil listrik),” ucap dia kepada Pikiran-Rakyat.com saat pameran GIIAS 2023.

Baca Juga: Benarkah Soekarno Pilih 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia Karena Ihwal Mistis?

Namun, Bansar menjelaskan proses shifting ke BEC itu tak bisa dilakukan semena-mena. Pasalnya, ada banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya kesiapan infrastruktur untuk beralih ke mobil listrik.

"Terus kemudian sesuai dengan kondisi customer dan ekspektasi mereka. Ada yang lebih nyaman pakai hybrid, misalnya mereka ke luar kota, gak ada SPKLU (tempat pengisian tenaga mobil listrik), akhirnya mereka milih hybrid. Ada juga yang benar-benar early adapter, orang yang benar-benar milih teknologi, itu dia langsung loncat ke BEV," ucapnya.

Nasib Mobil Hybrid

Terkait kemungkinan Lexus akan menghilangkan mobil hybrid digantikan mobil listrik, Bansar memutuskan untuk tak menjawabnya. Menurut dia hal tersebut hanya bisa dilihat sesuai kondisi elektrifikasi ke depannya.

"Itu nanti tergantung kondisi ke depannya ya. Jadi infrastruktur, demand (permintaan) dan ekspektasi customer, bisa jadi ya kita pertahankan. Tapi anyway (bagaimanapun) tergantung ke depannya," ujar Bansar kembali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat