PIKIRAN RAKYAT - Mengisi Ramadhan puluhan siswa Sekolah Luar Biasa Tuna Netra (SLB A) di Kelurahan Babakan Jawa, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat melakukan tadarusan setiap pagi.
Dengan keterbatasan, mereka terus tadarusan dari hingga siang menjelang zuhur.
Mereka yang belum fasih membaca hanya mendengarkan sambil belajar dengan meraba-raba huruf Arab braille.
Para peserta tadarus yang posisi duduknya berderet ke samping dan ke belakang ini tetap berupaya menjaga jarak aman, sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga: Lapan: Penanganan Bencana Bisa Dilihat Menggunakan Citra Satelit
Baca Juga: Upaya Mensos Risma agar Bansos Tepat Sasaran, Perbaiki Data Spasial Lewat Teknologi Citra Setelite
Merekapun mengenakan masker. Beberapa di antara peserta tadarus ada yang sudah lancar mengaji.
“Karena ini persoalan agama dan Al-Qur’an, jadi membaca harus hati-hati nanti takut salah. Kalau salah takut dosa,” kata Irna salah seorang peserta tadarus.
Guru SLB yang juga pengajar pesantren kilat dan tadarus, Solehudin mengatakan, pesantren Ramadhan setiap tahun dilakukannya, sejak menjelang puasa.
Baca Juga: Jokowi Pantau Vaksinasi Seniman, Epidemiolog: Pilih yang Lansia, Bukan yang Tersohor