kievskiy.org

PJJ Disebut Hilangkan Kompetensi Belajar, Kemendikbudristek: Butuh 9 Tahun untuk Memperbaikinya

Ilustrasi pembelajaran jarak jauh./
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh./ /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat akibat pandemi Covid-19.

Saat ini sektor pendidikan masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) guna mencegah penularan Covid-19 di Indonesia.

Terbaru, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim meminta pemerintah daerah (Pemda) segera memulai pembelajaran tatap muka secara terbatas.

Nadiem juga mendesak setelah guru-guru selesai mendapat vaksinasi, sekolah wajib untuk membuka opsi pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: Dapat Persetujuan EUA di 27 Negara, Satgas Covid-19 Ungkap Tingkat Efikasi Vaksin Sinopharm

"Jika ibu dan bapak guru serta tenaga pendidikan sudah divaksinasi mohon segera memberikan opsi PTM terbatas," katanya seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Terlebih menurutnya, banyak pelajar yang meminta sekolah dibuka lagi lantaran kesulitan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Mereka bertanya kapan sekolah dibuka lagi, kapan bisa bertemu guru dan teman-teman, hal itu membuktikan anak-anak kita sudah tidak sabar," ujar Nadiem.

Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) menurunkan bahkan menghilangkan kompetensi pendidikan pelajar.

Baca Juga: Kemenhan Kembali Buka Pendaftaran Komponen Cadangan, Catat Tanggal dan Persyaratannya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat