kievskiy.org

Indikasi Kecurangan Masih Mewarnai PPDB

BANDUNG,(PR).- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2016 Kota Bandung masih diwarnai indikasi kecurangan. Indikasi itu, bahkan terjadi setelah daftar ulang. Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) menyebutkan setelah pengumuman hasil PPDB jalur akademik, indikasi kecurangan terjadi secara offline. Jumlahnya disinyalir ratusan di tingkat SMP dan SMAN/SMKN. "Kami heran jalur titipan ini terus berjalan. Padahal jelas-jelas sebelum pengumuman jalur akademik, Wali Kota menginstruksikan sekolah menolak siswa titipan tersebut," kata Koordinator Fortusis Dwi Subawanto di Kantor Ombudsman Perwakilan Jawa Barat, Jalan Kebunwaru Utara, Rabu 20 Juli 2016. Disebutkan Dwi, praktik ini sebenarnya ada tiap tahun. Namun, tidak pernah ditindak. Ia menyayangkan praktik ini yang menggerus hak siswa miskin yang tidak mampu melanjutkan pendidikan tanpa biaya. Oleh karena itu, Dwi meminta ada tindakan tegas dari pemilik otoritas tertinggi untuk memberikan sanksi tegas bagi para pelaku. Langkah awal yang ditempuhnya adalah melaporkan adanya indikasi kecurangan itu kepada Ombudsman. "Saya berharap, Ombudsman bisa membuka informasi selebar-sebenarnya indikasi kecurangan ini," katanya. Wakil Koordinator Fortusis Bidang Advokasi Syahril Sofyan mengatakan ada dua item yang dilaporkan kepada Ombudsman. Laporan pertama berkaitan dengan praktik titipan siswa baru ke SMPN, SMAN, dan SMKN yang dilakukan secara offline. Hal itu, kata Syahril, melanggar peraturan walikota No. 610 tahun 2016 tentang PPDB. Sedangkan laporan kedua, berkaitan dengan pemanfaatan sertifikasi bodong di jalur prestasi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat