kievskiy.org

Film Nasional Ditargetkan Kuasai 50% Pasar Layar Lebar

MALANG, (PR).- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan film nasional bisa menguasai 50% pasar perfilman dalam negeri pada 2018. Target tersebut cukup realistis mengingat pada 2017 lalu, film-film karya anak bangsa mampu mengambil 40% pasal film layar lebar. 

Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan mendorong dan mensponsori para pelaku perfilman nasional untuk bekerja sama dengan para pelaku perfilman internasional.

“Kemendikbud juga mendorong agar memperlebar pasar di luar terutama di ASEAN. Karena karakternya perfilmannya juga tidak jauh berbeda. Kualitas antara produser, pemain dan sutradara sedang kami dorong untuk kerja sama dengan perfilman luar,” kata Muhadjir dalam perayaan ke-68 Hari Film Nasional, Malang, Rabu 28 Maret 2018 malam.

Dalam perayaan tersebut, Muhadjir ikut menonton film Yowis Ben bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah pelaku perfilman. Ia menuturkan, film Indonesia sekarang sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. “Walaupun memang ini masih rendah dibandingkan dengan film dari Amerika Serikat, India, dan Jepang yang masih menguasi perfilman di negaranya masing-masing. Kita setara dengan Argentina yang 30% filmnya masuk di pasar negara tersebut.” ujarnya.

 

Kekurangan Kru

Presiden Jokowi mengaku terhibur dengan film Yowis Ben. Menurut dia, film nasional mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah bioskop dan juga jumlah penonton. Kendati demikian, peningkatan jumlah bisokop dan pembuatan film tidak diiringi dengan peningkatan jumlah kru pembuat film.

“Saya kira loncatan yang bagus dalam dua tahun ini. Saya mendapatkan kabar bahwa pembuatan film ini kekurangan kru. Kru film kurang ini sesuatu yang bagus tapi juga harus kita isi kekurangan-kekurangan yang ada,” ucap Jokowi.

Ia menuturkan, kekurangan kru film merupakan kabar yang baik karena membuka lapangan pekerjaan. Ia menegaskan, kekosongan tersebut harus segera terisi, salah satunya adalah melalui tenaga terampil yang dihasilkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat