kievskiy.org

Penghasilan Guru Honorer Kota Bandung Belum Setara UMK

BAMBANG Afriyanto, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung saat menghadiri acara Bandung Menjawab di jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis 22 November 2018.
BAMBANG Afriyanto, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung saat menghadiri acara Bandung Menjawab di jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis 22 November 2018.

BANDUNG, (PR).- Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bandung. Upaya tersebut di antaranya dengan memberikan tambahan penghasilan (Tangsil) bagi guru honorer. 

Para guru honorer selain mendapatkan honor dari sekolah di tempat mengajar, pemerintah Kota Bandung juga akan memberikan tambahan penghasilan kepada para guru honorer tersebut.

"Mereka itu selain mendapatkan honor dari sekolah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pemerintah Kota Bandung juga akan memberikan tambahan penghasilan. Itu rentannya antara 800.000 sampai 1.200.000," ujar Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang Afriyanto, Kamis 22 November 2018.

Pemberian tambahan penghasilan oleh pemerintah Kota Bandung bagi guru honorer tersebut diharapakan nantinya guru-guru honorer bisa mendapatkan honor setara dengan UMK (Upah Minimum Kota) Bandung.

Sejak tahun 2018 pemerintah Kota Bandung telah mengeluarkan anggaran sekitar 119 milyar untuk kurang lebih digunakan untuk 9.000 guru honorer. Sementara untuk tahun 2019 Dinas Pendidikan Kota Bandung akan menganggarkan sekitar 160 milyar dengan rentang tambahan penghasilan sekitar Rp. 1.000.000 hingga Rp. 1.500.000. 

"Syaratnya hanya satu mereka harus mengajar 24 jam pelajaran selama satu minggu. Karena satu jam pelajaran adalah 45 menit, jadi jika mengajar selama 5 hari rata-rata setiap harinya para guru honorer tersebut mengajar 6-8 jam pelajaran," tuturnya.

Bambang menjelaskan bahwa di Kota Bandung terdapat kurang lebih 30.000 guru baik itu guru honorer maupun guru yang sudah menjadi PNS yang tersebar di berbagai sekolah baik swasta maupun negeri. Untuk tahun 2019, akan ada penambahan kuota penerima tambahan penghasilan bagi guru honorer menjadi 14.000 orang.

Namun dia menuturkan bahwa program tambahan penghasilan ini hanya diperuntukan bagi guru honorer mulai dari tingkat Paud, SD dan SMP. Sementara untuk guru yang mengajar di SMA sudah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Kita hanya sampai tingkat SMP saja, karena untuk yang SMA itu sudah dibawah kewenangan pihak Pemerintah Provinsi, " katanya.

Sementara terkait siapa saja yang berhak mendapatkan tambahan penghasilan ini, Disdik Kota Bandung meminta para kepala sekolah untuk mendaftarkan nama-nama guru honorer yang mengahar di sekolah mereka.

Selain itu, Bambang menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bandung juga tidak pernah berhenti untuk memperhatikan kesejahteraan guru honorer. Lantaran, untuk kedepannya pihak Disdik Kota Bandung akan mengupayakan para guru honorer untuk mengikuti sertifikasi guru.

"Kita sungguh sangat memperhatikan kesejahteraan guru honorer. Tentu saja kita mendorong agar guru-guru honorer bisa mendapatkan hak sertfikasi. Karena diantara sekian banyak guru honorer, ada yang sudah mendapat sertifikasi dan ada yang belum," tuturnya.

Hari Guru Nasional

Untuk memperingati hari guru nasional yang diperingati setiap 25 November. Disdik Kota Bandung telah menyiapkan beberapa agenda yang biasa diperingati sebagai hari untuk mengenang dan menghargai jasa para guru.

"Lantaran tanggal 25 jatuh pada hari Minggu, nanti akan ada upacara khusus pada hari Senin tanggal 26 di Balai Kota yang dipimpin langsung oleh pak Wali Kota. Tanggal 3 dan 4 juga ada acara khusus lagi,"

Dengan diperingatinya hari guru nasional di kota Bandung, Bambang mengharapkan agar nantinya para guru mampu meningkatkan kualifikasi akdemik dan pemerintah tetap memberikan perhatian kepada para guru tanpa memandang PNS ataupun honorer.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat