PIKIRAN RAKYAT – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur akan menerapkan sistem fingerprint untuk absensi siswa dan guru pada 2020.
Sejumlah terobosan dan imbauan lain pun diberikan oleh dinas, agar sistem pelaporan dan kualitas sekolah bisa lebih diperbaiki.
Kepala Disdikbud Cianjur Oting Zaenal Mutaqin mengatakan, terobosan tersebut dilakukan, untuk menyajikan data riil sekaligus meminimalkan manipulasi jumlah siswa dan tenaga pendidik di setiap sekolah.
Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Colon Cleanser pada Tubuh yang Perlu Anda Ketahui
Penggunaan finger print juga dapat menskinronisasi banyak aspek di dalam sekolah. Seluruh pihak di sekolah, terpantau dari atas sampai ke bawah.
”Jadi semuanya serba transparan, tidak bisa ada yang berbohong. Termasuk soal rata-rata lama sekolah (RLS) ke depannya, lewat finger print akan ketahuan bagaimana partisipasi murid di sekolah,” ujar dia, Rabu, 22 Januari 2020.
Oting menjelaskan, sistem tersebut dipilih karena selama ini tidak jarang terjadi ketidakselarasan antara jumlah siswa di dalam data dengan siswa di lapangan langsung.
Pasalnya, sekolah akan menyajikan data sebenarnya karena seluruh informasi terhubung dengan server.
Hal tersebut berisiko, memunculkan banyak kecurangan yang dilakukan pihak sekolah.