PIKIRAN RAKYAT - Dosen Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB membuat alat pelindung diri untuk menangani pasien Covid-19 yang tidak mudah terembes air dan bisa digunakan kembali.
Sesuai keunggulannya, APD tersebut dinamai Water Repellant Reusable Hazmat.
Baca Juga: Tak Bisa Hilang, Presiden Jokowi Beberkan Kehidupan 'New Normal' di Tengah Pandemi COVID-19
Dosen Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB pembuat APD itu Tyar Ratuannisa mengatakan, bahan dasar APD buatannya terbuat dari taslan rinjani.
Pembuatan Water Repellant Reusable Hazmat dilatarbelakangi kegiatan Tyar yang bergabung dengan salah satu komunitas di luar kampus. Selain itu, kelangkaan ketersediaan APD tenaga medis juga mendorong Tyar membuat APD.
Baca Juga: Persib dalam Sejarah: Meriahnya Perayaan Juara Tahun 1986, Sang Manajer Sampai Kehilangan Dompet
Oleh karena itu, diperlukannya peran serta partisipasi dari masyarakat dalam melakukan pengadaan APD dengan mempertimbangkan berbagai alternatif dari berbagai aspek, seperti kemudahan dalam replikasi serta pemilihan bahan dasar yang dapat meminimalisasi risiko terpapar COVID-19.
Baca Juga: Isi Stadion Kosong dengan Puluhan Boneka Seks, Klub Korea Selatan Akhirnya Minta Maaf
“Bahan yang digunakan menggunakan alternatif tekstil dengan spesifikasi minimum untuk keperluan hazmat yakni dengan taslan rinjani (tidak rembes oleh air) tanpa dilapisi lilin,” ujar Tyar dalam siaran pers yang diterima "PR", Senin 18 Mei 2020.