kievskiy.org

Kemendikbud Kenalkan Kurikulum Merdeka, Upaya Penuhi Kebutuhan SDM di Masa Depan

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Antara/Feny Selly

PIKIRAN RAKYAT – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud Ristek Zulfikri Anas yakin Kurikulum Merdeka bisa menjawab kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dihindari.

"Sesuai perkembangan zaman, kita tidak bisa menghindar dari ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya masyarakat yang masuk era digita. Modal utama era digital adalah berpikir kritis dan Kurikulum Merdeka mampu menjawabnya," kata Zulfikri Anas, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Menurut Zulfikri, di era digital ini anak-anak harus dibekali agar mampu bernalar kritis sehingga dapat memilih berbagai informasi yang benar dan betul-betul valid, sehingga terhindar dari ancaman informasi palsu atau hoaks.

Baca Juga: Kenali Istilah FOMO yang Sering Disebut di Media Sosial, dari Pengertian hingga Dampaknya

Anak juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Ditambah lagi harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam kondisi yang dinamis. Hal terpenting lainnya, kata Zulfikri, anak harus mampu menguatkan karakter dan akhlak mulia.

"Dan Kurikulum Merdeka ini juga fokus pada karakter. Kalau dulu pengembangan karakter hanya bagian dari kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan di luar pembelajaran, di Kurikulum Merdeka ini disediakan waktu khusus secara intrakurikuler," ucap Zulfikri.

Selaras dengan Zulfikri, pengamat pendidikan sekaligus Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim juga mengatakan implementasi Kurikulum Merdeka mampu menjawab tantangan SDM masa depan.

Baca Juga: Jangan Sembarangan! Ini 6 Makanan yang Perlu Dihindari Jika Anda Mengalami Radang Sendi

Hal ini dikarenakan setiap pembuatan kurikulum sudah disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Semua kurikulum seperti itu. Dulu pun, Kurikulum 2013 memproyeksikan Indonesia Tahun 2045 mencapai generasi emas untuk menjawab tantangan masa depan, Kurikulum 2006 juga demikian, Kurikulum Merdeka juga sama," kata Satriwan Salim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat