kievskiy.org

Ventilator Buatan UI Lolos Uji Klinis terhadap Manusia, Ari: Sudah Dapat Izin Produksi dari Kemenkes

VENTILATOR hasil kolaborasi FKUI dan FTUI tersebut dinamakan Covent-20.
VENTILATOR hasil kolaborasi FKUI dan FTUI tersebut dinamakan Covent-20. /DOKUMENTASI UI

PIKIRAN RAKYAT – VENTILATOR transport lokal yang dikembangkan oleh Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI) telah dinyatakan lulus uji klinis terhadap manusia dari Kementerian Kesehatan. Tim Ventilator UI kini tengah menyelesaikan tahapan akhir produksi dengan beberapa mitra industri.

Dekan Fakultas Kesehatan UI, Ari Fahrial Syam mengatakan, dengan lulus uji klinis, maka ventilator tersebut mendapatkan izin produksi dari Kemenkes. Telah adanya izin produksi, maka ventilator transport lokal ini diharapkannya dapat mempermudah penanganan pasien yang terpapar virus Corona.

"Salah satu faktor penyebab kematian pasien Covid-19 adalah keterbatasan ventilator. Ventilator yang diciptakan oleh UI kolaborasi FK dan FT ini sudah lolos uji klinik dan sudah dapat izin produksi dari Kemenkes. Kami harapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan ventilator sehingga dapat mencegah kematian," katanya dalam siaran pers, Rabu 17 Juni 2020.

Baca Juga: Selain Atep, Nama Inggrid Kansil Sampai Dina Lorenza pun Digodok Demokrat Ikut Pilbup Bandung 2020

Ventilator hasil kolaborasi FKUI dan FTUI tersebut dinamakan Covent-20. Ada dua mode ventilasi, yakni CMV (Continuous Mandatory Ventilation) dan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).

Dekan FTUI Hendri D.S. Budiono mengatakan, uji klinis pada manusia yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap. Yang pertama, adalah uji klinis untuk mode ventilasi CPAP pada pasien dewasa yang dirawat di IGD RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RSUI dalam periode  Mei 2020.

Sementara uji klinis untuk mode ventilasi CMV dilakukan di Pusat Simulasi Respirasi, Rumah Sakit Pusat Persahabatan pada tanggal 3 Juni 2020, sesuai dengan protokol uji dari Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga: Satriwan : Panduan Belajar Tatap Muka di Zona Hijau Belum Praktis

"Hasil uji klinis ini membuktikan bahwa kedua fungsi Covent-20 berjalan dengan sangat baik dan direkomendasikan untuk digunakan pada penanganan pasien," katanya.

Ia mengatakan, dana pembuatan ventilator diperoleh dari hasil penggalangan donasi. Beberapa di antaranya berasal dari perusahaan dan komunitas di bawah koordinasi Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI).

Baca Juga: Obat Murah dan Lawas Deksametason Ampuh Redakan Corona, WHO Segera Ubah Pedoman Perawatan Covid-19

Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FTUI dan anggota tim Ventilator UI, Muhammad Sahlan mengatakan, tim Ventilator UI sedang menyelesaikan tahapan akhir produksi dengan beberapa mitra strategis industry, sesuai dengan standar produksi alat kesehatan agar dapat didistribusikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 dan rumah sakit darurat. .

"Di bawah koordinasi ILUNI FTUI, kami telah menerima permohonan dari 180 rumah sakit, baik rumah sakit rujukan Covid-19 maupun rumah sakit darurat, seluruh Indonesia untuk menerima ventilator produksi UI," katanya.

Baca Juga: Belajar Masih di Rumah, Rifa : Guru Harus Lebih Kreatif dan Inovatif
 
Pada tahap awal, UI akan memproduksi 300 unit ventilator Covent-20 untuk distribusikan. "Penyaluran akan ditentukan berdasarkan tingkat urgensi dan utilitas, serta rekomendasi donatur," tuturnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat