kievskiy.org

Dinas Pendidikan Jabar Rilis Pedoman PJJ Baru, Fokus ke Psikologis Siswa dan Tak Bebankan Orangtua

ILUSTRASI Pembelajaran Jarak Jauh.*
ILUSTRASI Pembelajaran Jarak Jauh.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi menyatakan, pihaknya menggunakan metode dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) untuk mengakomodasi pendidikan siswa selama masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Lebih rinci, metode pembelajaran jarak jauh dengan metode daring tetap sama seperti yang telah dilaksanakan sejak awal pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.

Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) mengeluarkan pedoman terbaru pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Baca Juga: Tak Hanya untuk Pemain Persib, Kiat-kiat dari Raffi Ghani Ini Bisa Diterapkan untuk Hindari Corona

Namun, metode PJJ secara daring saat ini akan lebih memerhatikan psikolgis siswa dan tidak membebani orangtua.

Dedi mengatakan bahwa PJJ secara daring akan ditekankan untuk mengaktifkan berbagai bakat bawaan yang dimiliki oleh para siswa. 

“Orangtua mengalami kesulitan untuk mendampingi anaknya saat PJJ daring. Mayoritas orangtua mengharapkan anaknya bisa menjalani PJJ daring tanpa pendampingan orangtua. Untuk itu kita buat tim khusus (di Grup WhatsApp) untuk menjembatani siswa untuk memahami materi dan tugas yang diberikan,” kata Dedi pada Senin 13 Juli 2020. 

Baca Juga: Luapan Sungai Radda Buat Akses Trans Sulawesi Lumpuh Total, Air dan Lumpur Rendam Pemukiman Warga

“PJJ akan lebih banyak kontekstual dan siswa tidak banyak dibebani tugas,” kata Dedi sebagaimana diberitakan PRFMNews.id sebelumnya dalam artikel "Secara Daring dan Luring, Ini Pedoman Terbaru PJJ untuk SMA, SMK dan SLB di Jabar"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat