PIKIRAN RAKYAT - Persib Bandung menjamu PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa, 27 Februari 2024. Laga tersebut merupakan pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2023-2024.
Ada yang menjadi perhatian dalam pertandingan Persib Bandung vs PSIS Semarang itu, yakni spanduk yang membentang di tribun penonton. "Bertarunglah Seperti Layaknya Persib 1933 yang Kami Kenal," demikian tulisan di spanduk itu.
Akun media sosial Pikiran Rakyat dan Simamaung membagikan potret spanduk kritikan yang membentang itu. Spanduk berwarna biru, putih, dan hitam itu menjadi medium kritik yang dilayangkan bobotoh atas 5 laga terakhir Maung Bandung yang tak pernah meraih poin penuh, semenjak bergantinya tanggal lahir klub tersebut.
PT Persib Bandung Bermartabat memutuskan untuk mengganti tanggal lahir Maung Bandung dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919. Pengukuhan hari jadi Persib itu disampaikan langsung CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita, di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, Ahad, 17 Desember 2023.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Pikiran Rakyat (@pikiranrakyat)
1933 menjadi 1919
Putusan pergantian hari lahir itu diambil setelah tim peneliti yang diketuai Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Prof. Kunto Sofianto, M.A, bersama anggotanya Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P., dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA, menyampaikan hasil penelitiannya selama beberapa bulan.
Walakin, hal itu menimbulkan pro-kontra di kalangan bobotoh. Tak sedikit yang kontra dengan hasil riset tim peneliti itu.
Unggahan Persib ihwal pengukuhan hari jadi Persib Bandung menjadi 5 Januari 1919 bahkan dibanjiri komentar yang pro maupun kontra. Selain bobotoh, suporter tim lain bahkan 'mampir', meninggalkan komentar di unggahan itu, menertawakan bergantinya hari jadi Persib Bandung itu.