kievskiy.org

Studi Israel: Disinari Lampu LED UV, Hampir 100 Persen Persen Virus Corona Mati dalam 30 Detik

Ilustrasi sinar UV Matahrai
Ilustrasi sinar UV Matahrai /Pixabay/WikiImages


PIKIRAN RAKYAT - Radiasi ultraviolet diketahui metode umum untuk membunuh bakteri dan virus.

Kini para peneliti dari Tel Aviv University di Israel telah membuktikan bahwa virus corona, SARS-CoV-2, dapat dibunuh secara efisien, cepat dan murah menggunakan dioda pemancar cahaya ultraviolet (UV) (UV-LED).

“Kami menemukan bahwa membunuh virus corona cukup mudah menggunakan lampu LED yang memancarkan sinar ultraviolet,” kata Prof Hadas Mamane selaku kepala Program Teknik Lingkungan di Sekolah Teknik Mesin Tel Aviv University, yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Jerussalem Post, Sabtu, 26 Desember 2020.

Baca Juga: LIPI Ungkap Hasil Penelitian Terbaru Usai Bencana Dahsyat Aceh 2004, Eko Yulianto: Bisa Saja Terjadi

Dia mengatakan bahwa sinar lampu ultraviolet membutuhkan waktu kurang dari setengah menit untuk membunuh lebih dari 99,9 persen virus corona.

Studi ini adalah yang pertama di dunia dan diterbitkan awal bulan ini di Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology .

"LED tersedia dalam berbagai panjang gelombang, yang dikenal sebagai A, B dan C," kata Mamane.

Baca Juga: Longsor di Tanjakan Curug Cimahi, Polisi Ungkap Adanya Pengalihan Arus Lalu Lintas

Sinar UV-A memiliki panjang gelombang pada kisaran 315 nanometer (nm) hingga 400 nm. UV-B, juga dikenal sebagai sinar gelombang sedang, memiliki panjang gelombang 280-315 nm; UV-C memiliki panjang gelombang 200-280 nm.

UV-A dipancarkan oleh matahari (dan sumber buatan seperti tanning bed) dan lebih lemah dari UV-B dan C.Iv-A memiliki beberapa manfaat bagi manusia, seperti pembentukan vitamin D, tetapi juga menyebabkan kulit terbakar dan dalam beberapa kasus sebabkan kanker kulit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat