kievskiy.org

Bill Gates Ramal Ketegangan AS-China di Laut Natuna Utara Semakin Rumit untuk Atasi Perubahan Iklim

Pendiri Microsoft, Bill Gates.
Pendiri Microsoft, Bill Gates. /Reuters Reuters


PIKIRAN RAKYAT -
China dan Amerika Serikat terus berselisih di kawasan sengketa Laut Natuna Utara.

Kini pendiri Microsoft, Bill Gates kini menyarankan AS dan China untuk memajukan tanggal emisi bersih nol karbon dari kedua negara.

Dalam buku barunya, "How to Avoid a Climate Disaster", Bill Gates menjelaskan bahwa negara-negara kuat harus bertujuan untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050.

Gates menyebutkan hubungan yang rusak antara AS dan China dapat menjadi tugas yang rumit bagi Presiden Joe Biden.

Baca Juga: Tidak Dapat Diprediksi, Sejumlah Daerah di Sulawesi Tengah Perlu Waspada Bencana Banjir Bandang

Baca Juga: Relaksasi PPnBM, Menko Airlangga Hartarto: Tingkatkan Daya Beli Masyarakat dan Pulihkan Industri Otomotif

Miliarder itu menunjukkan bahwa Pemerintahan Biden akan menghadapi 'hubungan yang kompleks' dengan Beijing jika memutuskan untuk menuntut percepatan pengurangan emisi karbonnya.

"Komitmen mereka (China dan AS) saat ini nol pada tahun 2060," kata Gates dalam wawancara dengan Yahoo Finance, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Express, Selasa, 23 Februari 2021.

“Jadi bagaimana kita dengan cara yang sama-sama menguntungkan membuat mereka mengumumkan tanggal tersebut lebih awal, dan tidak meminta mereka mempromosikan batu bara secara besar-besaran?," ujarnya.

Salah satu orang terkaya di dunia itu sebelumnya menyuarakan kepedulian lingkungan dalam sebuah posting yang ditulis di Blog Bill Gates.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat