kievskiy.org

VPN Gratis, Lebih Banyak Kerugian atau Keuntungan?

Ilustrasi VPN.
Ilustrasi VPN. /Pixabay/Stefan Coders

PIKIRAN RAKYAT - Virtual Private Network atau VPN kian populer digunakan untuk menyiasati berinternet tanpa menggunakan kuota.

Akan tetapi, penggunaan VPN membawa sejumlah ancaman mulai dari privasi hingga keamanan siber.

Meski VPN menjamin keamanan, pakar keamanan siber memperingatkan bahwa ada banyak aplikasi VPN yang menghadapkan penggunanya kepada serangan siber.

Menurut pakar, banyak VPN gratis yang menggunakan protokol tidak aman dan mencatat aktivitas pengguna.

"Secara umum, VPN adalah layanan yang dirancang untuk mengenkripsi seluruh lalu lintas komputer dan pada saat yang sama menyembunyikan identitas dengan merutekan lalu lintas (sekarang terenkripsi) melalui satu atau lebih router anonim," ujar kepala penelitian siber Check Point, Yaniv Balmas, seperti dilaporkan Antara.

Baca Juga: Daftar Lengkap 76 Shortcut Keyboard, Sebaiknya Simpan atau Print

Baca Juga: Keuntungan Pakai Panel Surya atau Solar Cell, Listrik Gratis Selamanya Setelah 5 Tahun Pertama

Dengan asumsi bahwa penyedia VPN gratis menggunakan metode enkripsi terbaru dan sering mengubah titik peruteannya, cara itu harusnya menyediakan layanan yang aman dan tangguh.

Akan tetapi, Balmas mengatakan bahwa "masalah terletak pada detailnya," ketika VPN gratis yang diimplementasikan dengan buruk menyebabkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan.

Balmas mengatakan, dalam banyak kasus VPN, terutama VPN gratis, pengguna terpapar virus dan berpotensi melanggar privasi.

"Kami menguji 150 aplikasi VPN gratis teratas dan menemukan bahwa banyak yang memiliki masalah keamanan dan kinerja yang serius," kata pakar VPN, Callum Tennent.

Baca Juga: Foto Bulan 74 GB dengan Detail Menakjubkan, Gabungan 42.000 Gambar

Riset yang dilakukan pada 2019 itu mengungkapkan bahwa 18 persen dari VPN yang diuji Tennent mengandung potensi malware atau virus.

Sebanyak 85 persennya mengizinkan fungsi yang dapat membahayakan privasi pengguna dan 25 persen mengekspos lalu lintas pengguna.

Bukan hanya aplikasi VPN gratis yang bermasalah, 20 aplikasi VPN teratas untuk iPhone dan perangkat Android juga menemukan hasil yang sangat mirip.

Sementara itu, riset yang dilakukan pada 2020 terhadap 283 VPN menunjukkan bahwa banyak VPN gratis yang berisi malware.

Faktanya, 38 persen VPN menunjukkan sinyal terinfeksi malware.

Studi yang sama juga menemukan bahwa 72 persen VPN gratis menyematkan pelacak pihak ketiga dalam perangkat lunak mereka.

Pelacak ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas online sehingga pengiklan dapat menargetkan iklan dengan lebih baik.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat