kievskiy.org

Ilmuwan Sebut Matahari dalam Periode 'Lockdown' Bisa Sebabkan Gempa Bumi hingga Kelaparan

GAMBAR Matahari yang ditangkap oleh NASA.*
GAMBAR Matahari yang ditangkap oleh NASA.* /DOK. NASA

PIKIRAN RAKYAT - Ilmuwan mengatakan bahwa Matahari saat ini dalam periode 'lockdown' atau minimum yang berarti aktivitas di permukaanya turun secara dramatis.

Para ahli percaya bahwa Bumi akan memasuki periode terdalam dari 'resesi' sinar matahari yang pernah tercatat sebagai bintik matahari kini telah menghilang.

Baca Juga: Viral Wanita Pingsan Mendadak di Lorong Halte Busway Mangga Dua, Tak Ada yang Berani Mendekat

"Solar Minimum sedang berlangsung, dan itu salah satu yang terdalam. Bintik Matahari menunjukkan bahwa ini adalah salah satu yang terdalam di abad ini. Medan magnet Matahari menjadi lemah, memungkinkan sinar kosmik ekstra ke tata surya," kata Astronom Dr. Tony Phillips, sebagaimana dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Sun.

Baca Juga: Pakar Hukum Sarankan DPR RI Terus Lanjutkan Pembahasan Omnibus Law

Ia menambahkan bahwa kelebihan sinar kosmik menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot dan pengunung di kutub bumi, memengaruhi elektro-kimia atmosfer di atas bumi, dan dapat memicu munculnya petir.

Para ilmuwan badan antariksa NASA khawatir itu bisa menjadi pengulangan yang pernah terjadi antara tahun 1790 hingga 1830 atau disebut Dalton Minimum.

Dalton Minimum adalah periode di mana Bumi mengalami cuaca yang sangat dingin, kegagalan panen, kepalaran, dan letusan gunung berapi yang bisa jadi menyebabkan gempa.

Baca Juga: Update Virus Corona di Jawa Barat 16 Mei 2020, 259 Orang Telah Berhasil Sembuh

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat