PIKIRAN RAKYAT - Facebook mulai memberi label konten di unggahan atau iklan dengan sebutan 'Dikendalikan Negara' atau 'State-Controlled'. Pengumuman ini disampaikan Facebook di blognya pada 4 Juni 2020.
Label tersebut akan segera muncul di akun yang dikelola pemerintah seperti Russia Today dan Xinhua Tiongkok. Mulai minggu depan pengguna di Amerika Serikat akan melihat label tersebut.
Label ini juga akan diluncurkan di negara lain seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Kevin Aprilio Angkat Bicara soal Lagu 'Keke Bukan Boneka' di-Take Down YouTube: Tolong Hargai Kekeyi
"Kami memberikan transparansi yang lebih besar kepada penerbit-penerbit ini karena mereka menggabungkan pengaruh organisasi media dengan dukungan strategis suatu negara.
"Dan kami percaya orang-orang harus tahu jika berita yang mereka baca berasal dari publikasi yang mungkin berada di bawah pengaruh sebuah pemerintahan," kata Nathaniel Gleicher selaku kepala kebijakan keamanan siber Facebook dalam unggahan blog.
Facebook juga akan mulai melarang outlet berita yang dikontrol negara untuk membeli iklan di AS musim panas ini.
Baca Juga: Polisi Ungkap Penyelundupan 402 Kilogram Sabu Senilai Rp 400 Miliar Lebih di Sukabumi
Gleicher mengatakan bahwa keputusan itu muncul karena terlalu hati-hati untuk memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap berbagai jenis pengaruh asing dalam debat publik menjelang pemilihan presiden 2020. Dia mencatat bahwa outlet berita ini jarang beriklan di AS.