PIKIRAN RAKYAT - Facebook, Google, Twitter dan beberapa media sosial lainnya memang tak dapat diakses oleh pengguna di daratan Tiongkok, tetapi aplikasi-aplikasi ini ternyata tetap populer di Hong Kong.
Jutaan pengguna di kota bekas koloni Inggris itu justru menikmati media sosial asal Amerika Serikat yang tak tertandingi dengan media sosial asal Tiongkok seperti WeChat hingga Weibo.
Raksasa-raksasa teknologi AS serta LinkedIn yang dimiliki Microsoft, semuanya telah menangguhkan permintaan data pengguna dari otoritas Hong Kong.
Baca Juga: Barcelona Menang atas Espanyol, Setien: Permainan Barca Jelek
Hal ini dilakukan mereka setelah adanya penetapan undang-undang keamanan nasional baru oleh pemerintah Tiongkok.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari SCMP, peraturan yang diberlakukan oleh Beijing mengharuskan perusahaan media sosial untuk menyensor konten online atau menyerahkan peralatan mereka sesuai keinginan pemerintah, jika tidak maka beresiko denda dan hukuman penjara.
TikTok mengatakan aplikasinya keluar dari pasar lokal, namun versi daratan Tiongkok yakni Douyin masih tetap melayani pengguna di Hong Kong.
Baca Juga: Dapat Bantuan, Pria di Pangandaran Miliki Tumor Sejak Kecil di Seluruh Tubuh Hingga Muka dan Kepala
Analis mengatakan teknologi AS harus membuat keputusan untuk keluar dari Hong Kong jika menolak, namun bila tetap tinggal maka harus mematuhi undang-undang baru.