PIKIRAN RAKYAT – Hendaknya kita tidak asal scan QR Code. Pasalnya ada kasus seorang perempuan di Singapura yang merugi 20.000 dolar Singapura alias sekira Rp221 juta. Diketahui kode yang dipindai tersebut mengandung malware.
Perempuan itu ditipu karena QR Code itu disebut berisi survei palsu tentang bubble tea. Penipuan itu terjadi tak disadarinya karena uangnya raib saat ia tengah terlelap.
Kronologi penipuan QR Code
Pada awalnya, perempuan yang tak diketahui namanya itu mendatangi toko bubble tea. Ada stiker yang terpasang di pintu yang ‘merayu’ pelanggan untuk mengikuti survei. Pelanggan yang mengikutinya akan mendapat teh susu gratis.
Baca Juga: Jombingo Pernah Berniat Beri Rp10 Miliar ke Anggota VIP, Kini Diterpa Isu Penipuan
Perempuan berusia 60 tahun itu lalu tergoda dengan iming-iming tersebut. Diketahui untuk melengkapi survei itu, ia harus mengunduh aplikasi pihak ketiga ke ponselnya. Saat tidur malam harinya, ponselnya tiba-tiba menyala.
Pelaku penipuan menggunakan aplikasi yang diunduh itu untuk menguras saldo banknya yang mencapai Rp221 juta. Ponselnya diambil alih secara tidak sadar, dana dalam jumlah besar pun berpindah tangan.
Ada korban lebih dari satu
Dilansir dari laman The Straits Times, perempuan asal Singapura yang rugi ratusan juta itu rupanya tidak sendirian. Seorang lainnya dilaporkan menjadi korban penipuan dengan modus serupa.
Baca Juga: Hati-hati Penipuan Bermodus Like dan Subscribe YouTube, Jebakan Berujung Uang Melayang
Laporan Badan Keamanan Siber Singapura pada April 2023 menyebut publik perlu waspada saat akan mengunduh aplikasi dari laman yang meragukan. Hal itu dapat mendatangkan malware alias perangkat lunak berbahaya yang masuk tanpa izin dan merusak sistemnya. Malware itu bisa mencuri data penting nan sensitif seperti data-data bank dan sebagainya.