kievskiy.org

Mengenal Pressbot, Aplikasi Pemilah Sampah Berkonsep Vending Machine Karya Anak Muda di Work In Tech

Pressbot, aplikasi pemilah botol sampah yang lahir dari inovasi anak muda di program Work In Tech Jabar dan Jatim.
Pressbot, aplikasi pemilah botol sampah yang lahir dari inovasi anak muda di program Work In Tech Jabar dan Jatim. /Dok.Pressbot

PIKIRAN RAKYAT - Program Work In Tech yang diinisiasi Yayasan Plan International Indonesia telah melahirkan deretan karya inovatif yang digagas anak-anak muda di Jawa Barat dan Jawa Timur. Salah satunya Pressbot, aplikasi pemilah sampah berkonsep vending machine.

Jika biasanya vending machine digunakan sebagai alat penjual otomatis yang menjual jenis produk seperti makanan, minuman, dan mainan, beda halnya dengan Pressbot. 

Salah satu penggagas aplikasi Pressbot, Hanhan Wijaya, mengatakan, konsep inovasi yang dibuatnya itu adalah membuat mesin pemilah sampah yang terintegrasi dengan aplikasi yang telah ia rancang bersama sembilan rekan lainnya. Rencananya, mesin ini akan disimpan di area publik seperti mall dan tempat wisata. 

Adapun cara kerjanya adalah dengan memasukkan botol sampah bekas ke dalam mesin tersebut. Nantinya, pengguna aplikasi itu akan mendapatkan koin yang bisa ditukarkan dengan uang elektronik atau voucher belanja.

Baca Juga: Work In Tech Jembatani 7.800 Pemuda Jabar dan Jatim Berkarir di Bidang Teknologi Informasi

“Nanti kan ada layar di mesin itu, nanti bakal ada barcode yang bisa discan di aplikasinya, jadi si koin bakal terintegrasi dengan aplikasi yang kita buat untuk jadi e-money atau voucher belanja,” kata Hanhan, Selasa, 18 Juli 2023.

Siswa SMK 2 Baleendah itu menuturkan, untuk setiap satu botol plastik yang dimasukkan ke dalam mesin tersebut, dapat menghasilkan 10 poin atau setara 50 rupiah. Uang tersebut dapat ditarik ke berbagai aplikasi e-money seperti Dana, Ovo, Gopay, Shopeepay, dan sebagainya. 

Untuk saat ini, kata dia, aplikasi Pressbot ini masih berada di tahap perancangan, sehingga belum bisa diakses di Google Playstore maupun Appstore. Dia berharap, dengan program Work In Tech ini, hasil karyanya dilirik investor atau pemangku kepentingan agar dapat diakses publik. 

“Dari 10 orang yang membuat aplikasi ini, kita semua setuju, mau digoalin, mudah-mudahan ada yang melirik,” ujarnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat