kievskiy.org

Ogah Dianggap Lemah, Tiongkok Pilih TikTok Dilarang Ketimbang Harus Melobi AS

TikTok pilih dilarang di AS.
TikTok pilih dilarang di AS. /Dok. TikTok

PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok menentang penjualan paksa operasi Tiktok di Amerika Serikat oleh pemilik ByteDance.

Menurut laporan Reuters, Tiongkok lebih suka melihat TikTok dilarang daripada dijual secara paksa ke pasar AS. Informasi ini berasal dari tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Jumat, 11 September 2020.

Laporan tersebut mengklaim bahwa dengan memaksakan penjualan TikTok akan mengakibatkan Tiongkok dan ByteDance tampak 'lemah' dalam menghadapi tekanan dari AS.

Baca Juga: Konflik Mediterania Makin Kencang, Yunani Dapat Dukungan 6 Anggota Uni Eropa untuk Tundukkan Turki

Namun, ByteDance membantah laporan tersebut dengan mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok tidak pernah menyarankan kepada mereka harus menutup TikTok di AS atau pasar lain.

ByteDance dalam pembicaraan untuk menjual bisnis TikTok di pasar AS kepada pembeli potensial seperti Microsoft dan Oracle. Hal ini karena Presiden AS Donald Trump mengancam akan melarang layanan tersebut jika tidak dijual.

Trump telah memberi ByteDance tenggat waktu pada pertengahan September 2020 untuk menyelesaikan kesepakatan dengan perusahaan Amerika.

Baca Juga: Al Qaeda Ancam Bantai Staf Charlie Hebdo, Jika Terbitkan Ulang Karikatur Nabi Muhammad

Dua sumber mengatakan Tiongkok bersedia menggunakan revisi yang dibuatnya pada daftar ekspor teknologi pada 28 Agustus 2020 untuk menunda kesepakatan apapun yang dicapai oleh ByteDance, jika perlu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat