kievskiy.org

Mengapa Ada Banyak Jenis Golongan Darah?

Ilustrasi golongan darah subtipe P.
Ilustrasi golongan darah subtipe P. /Freepik/rawpixel.com

PIKIRAN RAKYAT - Golongan darah, yang mungkin telah menjadi topik percakapan sehari-hari ketika membahas transfusi darah atau donor organ, ternyata memiliki keterkaitan yang menarik dengan sejarah evolusi dan bahkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi misteri di balik keberagaman golongan darah manusia, terutama fokus pada kaitannya dengan penyakit malaria dan aspek kesehatan lainnya.

Golongan Darah: Sebuah Pandangan Singkat

Manusia memiliki empat golongan darah utama: A, B, AB, dan O. Masing-masing golongan ini ditentukan oleh antigen yang hadir di permukaan sel darah merah. Golongan darah A memiliki antigen A, B memiliki antigen B, AB memiliki keduanya, sementara O tidak memiliki keduanya.

Kaitan dengan Malaria: Perlindungan Golongan Darah O

Menurut Dr. Claudia Cohn, direktur medis bank darah Universitas Minnesota, evolusi golongan darah manusia dapat terkait dengan penyebaran malaria. Orang dengan golongan darah O memiliki perlindungan yang signifikan terhadap malaria.

Studi tahun 2007 menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah O memiliki risiko 66 persen lebih kecil terkena malaria parah dibandingkan dengan golongan darah lainnya.

Penyebabnya adalah parasit malaria membuat sel darah merah terinfeksi mengekspresikan protein RIFIN di permukaannya. RIFIN ini berikatan lebih kuat pada sel darah merah tipe A, sementara berikatan lemah pada sel darah merah tipe O, memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut.

Variasi Antigen dan Kesehatan Lainnya

Golongan darah bukan satu-satunya penentu kekebalan terhadap penyakit. Selain empat golongan darah utama, ada 15 jenis antigen lain yang mungkin ada di permukaan sel darah merah, seperti kelompok Duffy. Orang yang kekurangan antigen Duffy cenderung lebih resisten terhadap beberapa parasit malaria.

Namun, golongan darah juga terkait dengan risiko penyakit lain. Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa golongan darah O lebih mungkin terkena kolera, TBC, dan gondongan. Golongan darah AB, di sisi lain, dikaitkan dengan risiko infeksi cacar, Salmonella, dan E. coli.

Misteri Golongan Darah dan Protein Rhesus (Rh)

Selain golongan darah, kebanyakan orang memiliki protein Rh pada sel darah mereka, membuat mereka Rh positif. Namun, sekitar 15 persen orang Kaukasia, 8 persen orang kulit hitam, dan 1% orang Asia tidak memiliki protein ini, menjadikan mereka Rh negatif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat