PIKIRAN RAKYAT – Alat Peraga Kampanye (APK) baru-baru ini menjadi polemik karena membahayakan masyarakat. Kasus terbaru, seorang siswi 18 tahun di Kebumen, Jawa Tengah tewas usai tertimba baliho caleg yang jadi peserta Pemilu 2024.
Masyarakat kemudian bersuara bahwa aksi serupa sering terjadi, dan tidak ada tanggung jawab dari pihak yang memasang APK tersebut. Sejumlah pakar mendesak pemerintah setempat menertibkan pemasangan APK, agar tidak menelan korban lainnya.
Di tengah kericuhan tersebut, pendukung Anies Baswedan mendapatkan pujian karena mempromosikan capres yang didukung menggunakan cara yang berbeda. Cara tersebut bahkan seperti para Kpopers yang sedang memberi dukungan pada idola mereka.
Citra Anies Baswedan kini memang berbeda setelah sering melakukan live bak idol Korea Selatan. Dia pun mendapatkan massa dari penggemar budaya Korea Selatan, terutama anak muda.
Baca Juga: Moeldoko Anggap Penilaian Jusuf Kalla Subjektif Soal Netralitas Jokowi: Penyakit Tahunan
Kampanye dukungan untuk Anies menggunakan media videotron ini terdapat di sejumlah tempat di antaranya di Grand Metropolitan Bekasi, dan Graha Mandiri Jl. Imam Bonjol Jakarta Pusat. Desain video di videotron tersebut dinilai cukup segar dan cenderung lucu seperti poster idol Kpop.
Untuk videotron yang ada di Gran Metropolitan Bekasi, menggunakan layar potrait. Sedangkan untuk video kampanye di Graha Mandiri menggunakan layar landscape.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan iklan atau memasang video di videotron tidaklah murah. Bahkan sampai ratusan juta hanya untuk periode waktu tertentu saja.