kievskiy.org

Ilmuwan Tanam Bahan Radioaktif di Cula Badak untuk Meracuni Siapa Saja yang Memakannya

Ilustrasi badak.
Ilustrasi badak. /Pixabay/Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Dalam upaya menjadikan cula badak tidak berguna dan berharga bagi pemburu liar, para peneliti menanamkan isotop radioaktif ke dalam cula badak di Afrika Selatan.

Profesor dan dekan ilmu pengetahuan Universitas Witwatersrand, James Larkin, mengatakan bahwa isotop menjelaskan penanaman isotop radioaktif tersebut.

"Membuat cula badak tersebut tidak berguna. Pada dasarnya beracun untuk dikonsumsi manusia," ucapnya, dikutip dari Futurism pada Kamis, 27 Juni 2024.

Baca Juga: Sensasi Segar Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga dan Cap Badak, Apa yang Harus Diketahui Konsumen?

Isotop-isotop tersebut juga akan cukup kuat untuk menyalakan detektor yang dipasang secara global.

"Dua keping radioaktif kecil di dalam tanduk tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan hewan atau lingkungan setempat, menjadikannya solusi elegan untuk masalah yang sangat nyata," katanya.

Cula badak sangat diminati untuk digunakan dalam pengobatan tradisional, khususnya di Asia, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung efek terapeutiknya. Beratnya bisa lebih tinggi daripada emas atau kokain.

Menurut AFP , 499 badak diketahui telah dibunuh pada tahun 2023, meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022.

Meskipun tiga spesies badak masih sangat terancam punah, untungnya badak putih di Afrika telah mengalami pemulihan yang luar biasa setelah sempat dianggap punah, sebagian besar berkat upaya konservasi. Menurut laporan tersebut, ada sekitar 15.000 badak di Afrika Selatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat