kievskiy.org

Klaim Banjir Cekungan Bandung Berkurang, Gubernur Jabar dan PUPR Groundbreaking Kolam Retensi Andir

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (keempat dari kiri) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menekan tombol tanda dibukanya proyek pembukaan kolam retensi Andir di Desa Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis, 10 Desember 2020.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (keempat dari kiri) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menekan tombol tanda dibukanya proyek pembukaan kolam retensi Andir di Desa Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis, 10 Desember 2020. /Pikiran-rakyat.com/Ade Mamad

PIKIRAN RAKYAT - Kolam retensi Andir, kolam retensi kedua di Kabupaten Bandung mulai digarap. 

Peletakan batu pertama telah dilakukan pada Kamis, 10 Desember 2020, di bantaran Sungai Ciputat Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung oleh Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jarot widyoko, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung Dadang Naser. 

Selain Kolam Retensi Andir, pembangunan pun dilakukan untuk lima polder tambahan yaitu Cipalasari 1, Cipalasari 2, Cijambe Barat, Cijambe Timur dan Cisangkuy.

Baca Juga: Jadi Calon Bupati Tuban Termuda, Inilah 4 Fakta Menarik Aditya Halindra Faridzki yang Curi Perhatian

Keenam proyek pengendalian banjir tersebut dibangun di atas lahan seluas 4,85 hektare  dengan luas tangkapan air 148,78 hektare, luas genangan 2,72 hektare, dengan volume air yang dapat menampung 137,000 m3 dengan kapasitas pompa 0,75 m3/detik, akan dikerjakan hingga Desember 2021 maksimal. Namun pemerintah meminta pengembang bisa menuntaskan pada Oktober 2021.

Dengan pembangunan infrastruktur tersebut genangan banjir di cekungan Bandung akan berkurang signifikan dari luas genangan karena air lebih cepat surut.

“Upaya fisik dan nonfisik untuk penanganan banjir di cekungan Bandung sebagaimana disepakati, sejak tahun 2019 telah dilakukan normalisasi peningkatan kapasitas alur sungai dan pembuatan tanggul di sepanjang 23,40 km termasuk pembuatan kanal Banjir Ini mulai dari Cimande di Hulu Sungai Citarum, Cikeruh, Cikijing dan Citarum Hulu sedangkan pembangunan 33 buah Embung pengoperasian banjir dan pemulihan sungai yang merupakan pengendalian banjir Citarum hulu, terowongan Nanjung sepanjang 230 meter di akhir 2019 dan sudah beroperasi secara penuh yang sudah melancarkan dari hulu ke hilir,” ujar Jarot.

Baca Juga: Minta Habib Rizieq Patuhi Hukum, Arteria Dahlan: Jangan Sampai Menempatkan Diri di Atas Negara

Tak hanya itu, lanjut dia, sodetan Cisangkuy pun dalam waktu dekat sudah efektif  kurang lebih mengalirkan 220 m3 per detik yang dulu masuknya ke Cekungan langsung dialirkan ke hulunya terusan Nanjung sehingga mengurangi sekali. 

Saat ini memasuki tahap akhir penyelesaian pekerjaan dan pada prinsipnya telah dapat berfungsi untuk membantu mengendalikan aliran sungai sehingga tidak menimbulkan banjir di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat