PIKIRAN RAKYAT – Keberadaan kolam retensi di Kampung Cibuluh, Kelurahan Tanahbaru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor belum dapat mengatasi banjir.
Meskipun pengerjaan kolam retensi diklaim rampung, ratusan warga di kawasan kolam retensi justru masih terdampak banjir.
Reginawati (30), salah satu penghuni rumah susun sewa sederhana di Cibuluh mengatakan, sejak kolam retensi dibangun,kawasan rusunawa dua kali disergap banjir.
Baca Juga: Ingin Sejajar dengan Negara Maju, Indonesia Harus Implementasikan Model Bisnis 5.0
Ketinggian air mencapai 1 meter. Banjir pertama terjadi pada 1 Januari 2020, dan banjir kedua terjadi pada Jumat, 7 Februari 2020.
“Biasanya banjir enggak begini, paling air menguap saja. Kalau pas tahun baru wajar, hujannya terus-terusan, kalau kemarin, hujannya enggak deras. Biasanya hujan seperti itu, banjirnya enggak sampai menutup jalan rusun,” ujar Reginawati saat dijumpai “PR”, Senin, 10 Februari 2020.
Banjir bukan hanya menyergap rusunawa. Namun juga melanda ratusan rumah di RT 5. RW 1, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Baca Juga: Persib Bandung Permanenkan Wander Luiz, Pekerjaan Besar Menanti
Banjir dengan ketinggian 1 meter merendam 100 rumah dan kontrakan dengan total 79 keluarga. Banjir tersebut diklaim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor sebagai banjir lintasan.
Site Engineering pelaksana proyek kolam retensi Cibuluh Rasyid Ali mengklaim, kolamr etensi sudah bisa dioperasikan.