kievskiy.org

Kini Capai 70 Persen, Pembangunan Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hingga Akhir 2022

GM Material Equipment PT KCIC, Jarot Ari Wibowo (tengah) menjelaskan pengangkutan perdana batang-batang rel yang akan digunakan di sepanjang trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Kab. Bandung, Rabu 7 April 2021.
GM Material Equipment PT KCIC, Jarot Ari Wibowo (tengah) menjelaskan pengangkutan perdana batang-batang rel yang akan digunakan di sepanjang trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Kab. Bandung, Rabu 7 April 2021. /Galamedia/Darma Legi

PIKIRAN RAKYAT - Pembangunan konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan akan selesai akhir 2022. 

Hingga Maret 2021, pembangunan konstruksi baru mencapai 70 persen. Diharapkan, operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung mampu direalisasikan pada 2023.

Demikian diungkapkan General Manager Material Equipment PT KCIC Jarot Ari Wibowo di sela-sela kedatangan kereta api perdana angkutan rel, yang diberangkatkan dari Stasiun Pelabuhan Cilacap ke Depo Kereta Cepat Tegalluar, Rabu, 7 April 2021.

Dijelaskan Jarot, kiriman pertama rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini sebanyak 60 batang. Diperkirakan, rel yang sudah tersedia ini bisa tuntas pada akhir Agustus 2021.

 Baca Juga: Pengamat: KTT ASEAN Harus Ajak China Selesaikan Krisis Myanmar

Baca Juga: Anthony Xie Ceritakan Anak Pertamanya Bersama Audi Marissa Lahir Prematur: Syukur Banget Detak Jantungnya Mas

“Sebelum proses pengangkutan ini, kami sudah melakukan uji coba trek pengangkutan dari Cilacap menuju Tegalluar pada November 2020. Hasilnya, sudah direkomendasikan bisa dilalui. Kemudian tahapan selanjutnya pada Desember 2020 hingga Maret 2021, kami menyelesaikan pembuatan jalur pintas dari Stasiun Rancaekek ke Depo Tegalluar,” ucap Jarot.

Masih dikatakan dia, rel yang diangkut untuk kereta cepat ini memiliki perbedaan dengan rel biasa yang digunakan. 

Dari segi fisik, kata Jarot, rel kereta cepat ini lebih lebar dibandingkan dengan rel biasa. Hal itu untuk mengimbangi kecepatan kereta api cepat agar tetap melaju pada jalurnya dengan kecepatan maksimal ideal 350 km/jam. 

 Baca Juga: Pakistan Catat Lebih dari 100 Kematian Akibat Covid-19 dalam 2 Hari Berturut-turut

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat