kievskiy.org

Tim Bedah RSUP Hasan Sadikin Bandung Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam

Bayi kembar siam yang dipisahkan dokter bedah RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.
Bayi kembar siam yang dipisahkan dokter bedah RSUP dr Hasan Sadikin Bandung. /RSHS Bandung

PIKIRAN RAKYAT - Tim dokter bedah RSUP dr Hasan Sadikin berhasil memisahkan bayi kembar siam dempet dada dan perut Hasna Husna pada Rabu 7 April 2021 petang atau sekitar pukul 16.00. 

Kini bayi kembar asal Soreang Kabupaten Bandung itu belum melewati masa kritis di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSHS. Diperkirakan masa kritis lewat setelah 48 jam usai operasi berakhir. 

Ketua Tim Kembar Siam dr. Dikki Drajat Kusmayadi Surachman, Sp.BA mengatakan, setelah melewati enam jam setengah tindakan operasi, kedua bayi tersebut belum melewati masa kritis.

Untuk keduanya masih nadinya masih tinggi, kemudian keduanya ada demam. Tetapi sudah dipastikan demam ini bukan karena infeksi tapi disebabkan pirogen atau zat yang menimbulkan panas tubuh yang biasanya terjadi karena ada kerusakan atau adanya kerusakan jaringan yang cukup luas. 

Baca Juga: ITB Gelar Bursa Kerja Virtual Dukung Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga: Terjebak Modus Pinjaman Online, Warga Bandung Mendadak Dikirim Uang hingga Dipaksa Bayar Bunga

"Dan kita ketahui pada operasi kembar siam itu ada jaringan yang sengaja rusak dalam upaya memisahkan hati yang tebalnya 10 senti ke atas dan ke samping menimbulkan tentunya ada kerusakan sel-sel. Tapi yang di pinggiran dipisahkan kemudian tulang-tulang dada yang kita potong karena mereka itu dempet di dada dan perut," ujar dia pada tim Humas RSHS, Kamis 8 April 2021. 

"Kita potong dinding dadanya dari tulang dadanya sehingga bagian rongga jantung terbuka kelihatan jantungnya. Di situ ketahuan ada selaput jantung yang hanya satu, yang biasanya masing-masing ada. Ini satu selaput untuk dua jantung ini dipotong dipisahkan," ujar dia. 

Kemudian untuk menutup, dokter bedah plastik bekerja keras membuat agar penutupan bisa longgar tidak terlalu saling tarik-menarik lukanya karena kalau luka saling tarik-menarik akan terjadi luka terbuka dan penyembuhan terganggu. 

Baca Juga: Ketum PKB Gus Ami Harap Jokowi Naikkan Anggaran Kesehatan di Pesantren

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat